Minggu, 28 Oktober 2012

Sejarawan: Sumpah Pemuda Itu Kepalsuan Sejarah

M Rizki Maulana - detikNews
JakartaSumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap 28 Oktober dianggap ada kepalsuan di dalamnya. Kepalsuan tersebut terutama mengenai isi dari Sumpah Pemuda.

"Jadi teks yang sekarang itu merupakan produk masa depan, terutama kata-kata 'satu' yang ada di tiap point Sumpah Pemuda itu. Ini kepalsuan sejarah," ujar sejarawan, JJ Rizal, dalam diskusi bertema 'Sumpah Pemuda di tengah Sumpah Serapah' di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2012).

Menurut Rizal, kata-kata 'satu' dibuat pada era Soekarno. Hal ini disebabkan karena Soekarno khawatir adanya kegiatan memecah belah bangsa.

"Menurut Nietzsche sejarah itu begitu gemulai sehingga gampang sekali untuk diperkosa. Sumpah Pemuda ini digunakan sebagai alat untuk keperluan pada waktu itu," terangnya.

Sementara itu aktivis perempuan, Dita Indah Sari, menyebutkan manipulasi 'Sumpah Pemuda' tapi menunjukkan bagaiman pluralisme memiliki tempat.

Selain itu, penggulingan kekuasaan pada tahun 1998 juga erat kaitannya dengan Sumpah Pemuda.

"Pada tahun 1998 itu semangatnya hampir sama dengan 1928. Untuk merebut kekuasaan dari kaum tua, dan melepaskan diri dari penjajahan. Selain itu pokok-pokok pluralisme pada 1928 juga ada di 1998," ucapnya.

(riz/aan)

Tidak ada komentar: