Minggu, 31 Maret 2013

Bupati Kampar Tegaskan Safari Dakwah Merupakan Program Pemkab Kampar

SIAK HULU-Bupati Kampar H Jefry Noer SH menegaskan bahwa program iktikaf safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar yang diikuti oleh seluruh pejabat mulai dari eselon II, III dan IV di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan  Pemkab Kampar.

" Bukanlah program HJefry Noer selaku pribadi ataupun sebagai Bupati Kampar, akan tetapi kegiatan tersebut adalah merupakan program dari Pemkab Kampar," tegas Bupati Kampar H Jefry Noer ketika memberikan tausiyah dihadapan para peserta iktikaf safari dakwah pembangunan kelompok IV, yang mana acaranya di pusatkan di Mesjid Wahidin, Desa Baru,  Kecamatan Siak Hulu, kemarin.

Dikatakan Jefry, apabila dirinya tidak dapat secara langsung mengikuti kegiatan iktikaf safari dakwah tersebut, maka kegiatan safari dakwah tersebut akan terus berlanjut dengan pimpinan rombongan para asisten atau Kepala SKPD yang mendapat kepercayaan sebagi amir dalam kegiatan safari dakwah yang akan mengunjungi 21 Kecamatan di Kabupaten Kampar secara bergilir.

Hingga akhir bulan Maret 2013 ini, tim iktikaf safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar kata Jefry, telah mengunjungi empat kecamatan yakni yang dimulai dari Kecamatan Tapung,  Kecamatan Tambang, Kecamatan Koto Kampar Hulu dan Kecamatan Siak Hulu.

Iktikaf dan Safari Dakwah Tumbuhkan Kesadaran Pejabat

SIAK HULU-Bupati Kampar H Jefry Noers SH dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa maksud digelarnya kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi para pejabat dan aparatur negara agar terhindar godaan syaitan.

" Selain itu untuk tidak berprilaku sombong dan senantiasa menjalankan ibadah sesuai dengan perintah Allah SWT," ujar Jefry Noer, dalam tausiah di ketika acara iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar, di Masjid Wahidin, Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, kemarin. 

Dikatakannya, yang mana kegiatan tersebut selalu dipusatkan di masjid raya masing-masing setiap kecamatan atau di salah satu masjid di desa yang menjadi tujuan rombongan Pemkab Kampar dalam melaksanakan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar.

" Iktikaf dan Safari dakwah juga dapat menampung aspirasi dan melihat kebutuhan masyarakat secara langsung, sehingga seluruh kegiatan pembangunan Pemkab Kampar dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Jefry.

Iktikaf dan Safari Dakwah Dapat Memupuk Kebersamaan

SIAK HULU-Bupati Kampar H Jefry Noer SH dalam kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar menyampaikan kepada para abdi negara dijajaran Pemkab Kampar dapat memupuk kebersamaan dalam melaksanakan ibadah.

Ia juga mengharapkan bagi para pejabat agar mampu melakukan kegiatan beribadah baik dan benar, seperti bagaimana tata cara berwuduk yang benar, sholat yang benar, sholat tahajud yang benar.

Disamping itu, kata Jefry bagaimana secara ikhlas dalam memberikan infak dan selalu bersyukur atas segala nikmat Allah, sehingga dapat menciptakan rasa ketenangan ketika melaksanakan ibadah dimana saja terutama di saat berada dalam masjid.

Pada kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar tersebut, diajarkan tentang kegiatan masak memasak.

Dimana petugas bagian konsumsinya adalah Bupati, Sekda, Staf Ahli Bupati Kampar, Asisten, Kepala SKPD dengan maksud agar para petugas konsumsi tersebut dapat merasakan bagaimana dinamika yang terjadi ketika para ibu-ibu rumah tangga melakukan aktifitas memasak setiap hari untuk keluarganya.

Bupati berharap, mudah-mudahan saja selama dengan adanya kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar berlangsung, yang mana dimulai pada setiap hari Jum’at sore berakhir hingga Ahad sore, setiap minggunya." Allah SWT meridhoi kegiatan yang diakukan para pejabat dijajaran Pemkab Kampar," katanya.

Dalam artian, kata Bupati, semoga Allah SWT merestui kegiatan safari dakwah tersebut.

Maka diharapkan seluruh hal yang tidak mungkin, bisa jadi mungkin terjadi di Kabupaten Kampar.

Jefry dalam kesempatan itu memaparkan bahwa Pemkab Kampar dan segenap lapisan masyarakat Kampar telah berbulat tekad untuk mewujudkan cita-cita pada akhir tahun 2014.

" Masyarakat Kampar akan terbebas dari tiga zero yakni zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah-rumah kumuh, kecuali bagi orang-orang pemalas atau orang-orang yang panjang tulang rusuknya," sebutnya.

Dan sejalan dengan hal tersebut, maka diharapkan pada akhir tahun 2014 nanti, Kabupaten Kampar akan menjadi kabupaten termaju di Provinsi Riau.

Masyarakat Siak Hulu Antusias Ikuti Iktikaf dan Safari Dakwah

SIAK HULU-Kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar mendapatkan sambutan antusias dari segenap lapisan masyarakat Kecamatan Siak Hulu.

Kegiatan ini mampu menghadirkan seluruh kepala desa dan sekretaris desa dari 12 desa di Kecamatan Siak Hulu.

Masyarakat yang terdiri dari Kepala Desa (Kades), Sekretaris Desa (Sekdes), pejabat di instansi tingkat Kecamatan Siak Hulu, tokoh agama, tokoh masyarakat, ninik mamak, para pengurus dan anggota majelis taklim pengurus masjid dan musholla mampu dihadirkan langsung oleh Camat Siak Hulu Syamsuir S Sos untuk mengikuti kegiatan iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar.

Kegiatan tersebut digelar selama 3 hari 2 malam, yang dimulai pada hari Jum'at (29/3/2013) hingga Ahad (31/3/2013) sore, yang dipusatkan di Mesjid Wahidin, Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu.

“ Kita hadirkan seluruh Kades dan Sekdes serta seluruh pihak berkompeten plus tokoh masyarakat pada kegiatan iktikab safari dakwah pembangunan tersebut karena kegiatan tersebut merupakan momentum bagi aparat desa dan masyarakat untuk bertatap muka secara langsung dengan Bupati Kampar plus seluruh Kepala SKPD dijajaran Pemkab Kampar," terang Syamsuir, di sela-sela kegiatan, di Mesjis Wahidin, di Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, kemarin.

Iktikaf dan Safari Dakwah, Masyarakat Dapat Jalin Silaturrahmi Dengan Bupati dan Pejabat

Iktikaf dan Safari Dakwah, Masyarakat Dapat Jalin Silaturrahmi Dengan Bupati dan Pejabat
SIAK HULU-Camat Siak Hulu Syamsuir S Sos mengatakan melalui momentum iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Kampar, diharapkan segenap lapisan masyarakat dapat mempererat jalinan hubungan silaturrahmi antara orang nomor satu di Kampar plus para pimpinan SKPD dijajaran Pemkab Kampar.

" Apalagi pada kegiatan safari dakwah tersebut dihadirkan pula para penceramah berilmu tinggi dari Markaz Islami Kampar atau para ulama dari Mesjid Al-Ikhsan Islamic Center Kabupaten Kampar yang kehadirannya memang ditungu-tunggu masyarakat," ujarnya.

Syamsuir menambahkan masyarakat atau tepatnya kaum muslimin dan muslimat di Kecamatan Siak Hulu mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim iktikaf dan safari dakwah pembangunan Pemdakab Kampar dan sekaligus berharap agar kegiatan safari dakwah tersebut dapat secara rutin dilanjutkan.

"Khusus bagi pengurus Mesjid Wahidin yang menjadi pusat kegiatan safari dakwah tersebut kehadiran tim safari dakwah tersebut merupkan berkah khusus karena dari himpunan infak dan sadekah dari seluruh peserta iktikaf berhasil didapatkan dana berupa uang tunai sebesar Rp 16 juta yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan masjid wahidin," papar Syamsuir.

Camat Siak Hulu Himbau Masyarakat Miliki KTP

SIAK HULU-Camat Siak Hulu Syamsuir menghimbau seluruh lapisan masyarakat yang telah wajib memiliki identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk segera mengurus KTP Nasional atau mengambil KTP yang telah selesai sehingga seluruh masyarakat yang telah masuk dalam kategori wajib memilik KTP telah memiliki KTP.

Himbauan tersebut diungkapkan Syamsuir ketika ditemui di sela-sela kegiatan iktikaf safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar, di Kantor Camat Siak Hulu, kemarin.

Syamsuir menambahkan, setakad ini, pelaksanaan kegiatan e-KTP nasional di Kecamatan Siak Hulu persentasenya baru 70% tuntas.

Untuk itu ia berharap agar masyarakat yang telah wajib memiliki KTP agar meluangkan waktu untuk mengurus e-KTP dengan mendatangi kantor Camat pada jam kerja guna melakukan rekam e-KTP nasional.

Camat Siak Hulu Akui Tingkat Kesadaran Masyaratnya Masih Rendah Urus e-KTP

SIAK HULU-Camat Siak Hulu Syamsuir S Sos mengakui bahwa tingkat kesadaran masyarakat di desa-desa dalam wilayah Kecamatan Siak Hulu masih rendah dalam hal mengurus e-KTP nasional.

" Padahal KTP sebagai identitas diri tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat," terangnya.

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan e-KTP nasional tersebut, mungkin saja disebabkan karena selama ini masing-masing orang selama ini telah memiliki atau telah banyak memiliki identitas diri yang dapat dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti telah memiliki SIM, berbagai kartu anggota organisasi dan identitas resmi lainnya.

"Padahal dalam realitanya ternyata KTP sangat diperlukan untuk mengurus berbagai macam surat keterangan, untuk mendapatkan  beasiswa bagi anak didik yang memerlukan fotocopy KTP orang tua, diperlukannya identitas atau KTP bila terjadi lakalantas, dan bahhkan KTP juga dapat dipergunakan pada saat pencoblosan Pemilu atau Pilkada sebagai bukti jati diri dan  banyak lagi manfaat kepemilikan KTP," beber Syamsuir seraya menambahkan hingga setakat ini pembuatan e-KTP nasional tidak dipungut bayaran.

Khusus bagi masyarakat yang telah melakukan rekam e-KTP di kantor Camat Siak Hulu dan KTPnya telah selesai dapat mengambil e-KTP tersebut di masing-masing kantor Kepala Desa sehingga e-KTP yang telah selesai tersebut tidak terlalu lama menumpuk di kantor Kepala Desa.

" Kedepan mungkin saja ditetapkan aturan bahwa apabila masyarakat mengurus berbagai kepentingan ke kantor desa atau ke kantor Camat tanpa memiliki KTP tidak akan mendapatkan pelayanan maksimal," ujarnya.

Makan Nasi Tanpa Sisa Kurangi Kemiskinan dan Kelaparan

SIAK HULU-Jika seluruh orang kaya atau seluruh manusia di muka bumi ini makan nasi tanpa sisa atau membuang-buang nasi, maka sepertiga orang miskin tidak lagi akan kelaparan.

Dan ketahuilah apabila seluruh ahli pangan dan ahli padi-padian di muka bumi ini dikumpulkan dan diminta untuk membuat sebutir nasi.

" Niscaya para ahli tersebut akan angkat tangan dan menyatakan mereka tak mampu membuat secara utuh sebutir nasi," ungkap penceramah Ustadz Makmur dalam tausiyahnya dihadapan seluruh peserta iktikab dan safari dakwah pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Kampar dan jemaah masjid Wahidin, di Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, kemarin.

Makmur berharap agar kaum muslim dan muslimat tidak membuang-buang makanan yang sesungguhnya rahmat dari Allah SWT.
       
Ustadz Makmur selanjutnya memaparkan bahwa kebiasaan menyisakan makanan atau membuang-buang makanan merupakan pekerjaan buruk yang harus dihentikan, agar berkah dari Allah SWT bagi kaum muslimin dan muslimat yang beriman terus berlimpah.

" Membuang makanan atau menyisakan makanan merupakan salah satu bentuk tidak mensyukuri nikmat Allah SWT," ujarnya.

Aplikasi syukur bagi kaum muslimin dan muslimat diluar makanan, kata ustad dapat dilihat dalam bentuk pertama syukur lidah dan perkataan yang dalam hidup sehari-hari direalitakan dalam bentuk yang ada katakana ada, banyak katakan banyak, beruntung katakan beruntung dan senang katakan senang dan jangan sebaliknya.

Kedua, syukur dengan hati yang dapat dilakukan kaum muslimin dan muslimat dengan mengetahui sifat-sifat Allah dan beriman kerena Allah. Kalau tak beriman niscaya petunjuk Allah tidak akan datang.

Contohnya pada saat ini banyak orang yang mendengarkan suara azan sebagai tanda panggilan untuk menunaikan shalat dan secara kebetulan rumahnya dekat dengan masjid, tapi ia tak juga mau mendatangi masjid.

Padahal ia tahu bahwa shalat berjemaah dalam ajaran Islam adalah jauh lebih baik dari mengerjakan shalat sendiri-sendiri.

Ketiga, lakukanlah rasa syukur dengan seluruh tubuh dan anggota tubuh. Bila umat Islam mampu merealitakan rasa syukur kepada Allah SWT niscaya nikmat Allah akan terus berlimpah.

"Tetapi bila manusia tidak lagi bersyukur atas nikmat Allah, maka tunggulah azab
Allah," kata Ustadz makmur.

Penceramah berharap agar seluruh peserta iktikab safari dakwah pembangunan Pemkab Kampar untuk makan nasi tanpa sisa.

" Dan selalu bersyukur atas segala rahmat yang telah diberikan Allah dan berharap agar seluruh pejabat eselon dan pimpinan SKPD dijajaran Pemkab Kampar terdiri atas orang-orang yang tahu akan bersyukur," doanya.

MTSN Model Kuok Lolos Nominasi Adiwiyata Nasional


KUOK-Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri Model Kuok, Desa Kuok, Kecamatan Kuok dan tiga sekolah lainnya di Kabupaten Kampar dinyatakan lolos nominasi Adiwiyata Nasional oleh tim penilai dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kampar.

Lolos nya MTS Negeri Model Kuok dan SMPN I Kampar Kiri Tengah, SMPN I Bangkinang dan SMAN 3 Tapung ini, berdasarkan hasil keputusan tim penilai Adiwiyata Kabupaten Kampar dari BLH Kabupaten Kampar pada tanggal 26 Maret 2013 lalu.

Kabid Pemantauan Lingkungan Hidup BLH Kabupaten Kampar Drs Rahmad Junaidi selaku Ketua Tim Penilai, yang didampingi Kasubid Pemantauan Kualitas Lingkungan Idrus S Sos, Sabtu (30/3/2013) kemarin, kepada wartawan mengatakan, terpilihnya empat sekolah tersebut berdasarkan hasil penilaian dan kajian tim dilapangan.

Dimana menurutnya, penilaian tersebut berdasarkan empat indikator pendukung yang harus dimiliki sekolah tersebut, yaitu kebijakan sekolah berbasis lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, partisipatif berbasis lingkungan dan sarana prasarana berbasis lingkungan.

" Ada empat indikator tersebutlah menjadi dasar tim dalam melakukan penilaian dengan melihat dan meninjau langsung ke sekolah yang bersangkutan," ungkap Rahmad.

Ia juga mengatakan dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata ini, dengan cara tulis apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang ditulis.

Tapi yang jelas, dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata ini, kata Rahmad bukan hanya sekedar sekolah terbersih, rindang, indah, nyaman dan aman saja.

" Akan tetapi bagai pihak sekolah sebagai pengambil kebijakan mampu membudayakan hidup bersih dilingkungan sekolah yang berangkutan," ujarnya.

Rahmad berharap, kedepan lebih banyak lagi sekolah di Kabupaten Kampar ini yang mengikuti program Adiwiyata yang diselengarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Pendidikan Nasional ini.

" Apalagi saat ini SMAN I Bangkinang dan SMAN 2 Siak Hulu sudah menuju Adiwiayata Mandiri Nasional, secara otomatis mereka harus membina sekolah lain minimal 10 sekolah untuk mengikuti Adiwiyata Nasional," sebutnya.

Untuk sekolah yang lolos nominasi Adiwiyata Provinsi Riau adalah, SD Negeri Terpadu 006 Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, SDN 001 Salo Kecamatan Salo, SDN 005 Langgini Kecamatan Bangkinang dan MTSN Kampar Kecamatan Kampar Timur.

Sedangkan yang lolos Adiwiyata Kabupaten Kampar adalah SMAN I Kecamatan Bangkinang, SMPN I Siak Hulu, SMA Plus Pekanbaru, SMAN I Kampar Timur, SMAN Rumbio Jaya, SMA Muhammadiyah Bangkinang, SMKN I Bangkinang, SMPN I Kuok, SMAN I Tapung Hilir, SMAN I XIII Koto Kampar dan MAN Kampar.

Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar

JAKARTA (Tempo.co) - Koordinator Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Muhammad Maulana, mengatakan, lembaganya menemukan adanya dana miliaran yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2010 yang mengalir ke Kepala Polri dan Wakil Kapolri. Dana itu diduga menjadi dana tambahan kegiatan operasi serta kebutuhan rumah tangga kedua pemimpin Polri tersebut.

Maulana berujar, ada dana sebesar Rp 6,9 miliar yang diperoleh dari dana Sistem Administrasi Manunggal untuk Satu Atap dan Jasa Raharja. Dana tersebut habis dipergunakan secara langsung oleh petinggi Polri. Di antaranya, Rp 1,9 miliar untuk kebutuhan rumah tangga Kapolri dan Wakapolri, serta dana open house Kapolri pada Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp 264 juta.

Ada juga yang diperuntukkan bagi insentif petinggi Polri, termasuk mantan Kapolri dan Wakapolri, yang mencapai Rp 4,6 miliar. "Seharusnya, dengan pemberlakuan remunerasi dan kenaikan gaji pokok di Kepolisian, tidak ada lagi tambahan dan pengelolaan anggaran di luar mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Maulana dalam konferensi pers di kantornya, Ahad, 31 Maret 2013.

Dia mengatakan, penggunaan anggaran tersebut seharusnya melalui mekanisme pembelanjaan APBN, yaitu menggunakan standar harga serta diprogramkan sebelumnya. Menurut Maulana, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2011, dana penerimaan non-APBN Polri pada 2010 mencapai Rp 188 miliar. Pada tahun berikutnya naik Rp 80 miliar. Penerimaan terbesar berasal dari Dana Pemeliharaan Kesehatan yang diperoleh dari pemotongan gaji Rp 120 miliar dan dana Samsat Rp 113 miliar.

Selain itu, ada lagi dana penerimaan non-APBN yang tidak termasuk dalam kategori PNPB mencapai Rp 97,8 miliar. Dana ini juga dipergunakan secara langsung oleh Kepolisian. Maulana mengatakan, penggunaan dana non-APBN secara off budget atau di luar mekanisme Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 berpotensi disalahgunakan. "Penggunaan dana ini juga tidak didukung dengan bukti pertanggungjawaban yang valid," kata Maulana.

Kantor Walikota Palopo Terbakar