Selasa, 30 Oktober 2012

KNPI Peringati Sumpah Pemuda 2012

BANGKINANG-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kampar memperingati Hari Sumpah Pemuda di tingkat Kabupaten Kampar, Selasa pagi, 30 Oktober 2012, bertempat di Lapangan Upacara Pelajar, Jalan A Yani, di Bangkinang.

Pantauan wartawan, pagi itu upacara dilaksanakan dengan khidmad, tertib, lancar dan sukses. Kepala Kepolisian Resor Kampar AKBP Trio Santoso SH SIK didaulat selaku Pembina Upacara dan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar H Naharun sebagai Perwira Upacara.

Acara peringatan sumpah pemuda dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Upacara dikoordinir langsung oleh KNPI Kabupaten Kampar, dan dibantu oleh pelaksanaan teknis dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar karena dinas tersebut membawahi pemuda dan olahraga.

Pelaksanaan upacara dimulai pada pukul 07:00 WIB dan berakhir sekitar pukul 08:30 WIB.petugas lainnya ditunjuk dari pengurus KNPI Kabupaten Kampar dan OKK yang tergabung dalam wadah KNPI.

Komandan upacara dipercayakan kepada salah seorang perwakilan dari OKK Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Kampar Yuli Hamdha, Indra Khalid SH Wakil Bendahara KNPI Kabupaten Kampar petugas pembacaan UUD 1945, Hairunas OKK Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Kampar petugas pembacaan Deklarasi Pemuda Indonesia, Afrizal Sag Wakil Ketua KNPI Kabupaten Kampar petugas pembacaan doa. Petugas pengibar bendera yakni anak-anak parkibraka Kabupaten Kampar.

Peringatan sumpah pemuda ini tidak dihadiri oleh Bupati Kampar dan Wakil Bupati Kampar maupun Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar dan Ketua DPRD Kabupaten Kampar.

Tampak hadir Ketua KNPI Kabupaten Kampar Eka Sumahamid, Wakil Ketua KNPI Edwar, Kepala Kejaksaan Negeri Bangkinang Willy Ade Chaidir SH, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Amarullah SH, wadanyon 132 Bima Sakti Salo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar H Syahrul Aidi Ma'aazat Lc MA, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Kabupaten Kampar Drs H Jawahir Msi, Staf Ahli, Asisten, Kepala Badan, Dinas, Kantor dan Kepala Bagian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar dan undangan lainnya.

Senin, 29 Oktober 2012

Jadwal dan Agenda DPRD Kabupaten di Akhir Tahun 2012

BANGKINANG-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah melakukan pembahasan sejumlah jadwal dan agenda diakhir tahun 2012 ini, Senin pagi hingga siang, 29 Oktober 2012, di ruang kerja Badan Musyawarah (Banmus), Kantor DPRD Kabupaten Kampar, Jalan Lingkar, di Bangkinang.

Salah seorang anggota Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kabupaten Kampar H Hefrijon, saat ditemui wartawan, di ruang kerja Komisi II, Kantor DPRD Kabupaten Kampar, Senin siang membenarkan bahwa Banmus telah melaksanakan pembahasan sejumlahjadwal dan agenda kegiatan anggota DPRD Kabupaten Kampar.

" Tadi pukul 10:00 WIB sampai selesai, Banmus telah membahas beberapa jadwal dan angenda kegiatan DPRD kedepannya," ungkap Hefrijon yang juga Wakil Ketua Komisi II.

Ia menyampaikan tadi sudah dibahas oleh pimpinan Banmus dan anggota beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anggota DPRD di akhir tahun 2012 ini.

" Silahkan lihat hasil pembahasan jadwal dan agenda yang telah dibahas tadi, di ruang kerja Banmus," katanya sembari menunjuk ke ruang kerja Banmus.

Menurut anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) V ini, jadwal dan agenda kegiatan DPRD diantaranya ada pembahasan tentang penjadwalan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kampar tahun 2013.

Berdasarkan jadwal dan agenda pembahasan RAPBD 2013 yang tertera di papan tulis ada beberapa item yakni pembukaan, rapat fraksi, pandangan umum fraksi, jawaban pemerintah, rapat komisi, laporan komisi, pembahasan di tingkat Banggar, dan terakhir laporan banggar serta penutupan pembahasan.

" Kita di Banmus berdasarkan tufoksinya hanya membahas tentang penjadwalan dan agenda kegiatan DPRD yang akan dilaksanakan. Dan reses anggota DPRD dilaksanakan pada bulan Desember 2012," katanya mengakhiri pembicaraan.

Syafrizal : Penyembelihan Hewan Kurban Tiap Tahun di Ponpes


KAMPAR TIMUR-Yayasan Pondok Pesantren Islamic Centre Al Hidayah, Desa Kampar, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Ahad pagi, 28 Oktober 2012, bertempat di lokasi Ponpes melaksanakan pemotongan hewan kurban yang merupakan agenda rutin setiap tahun pada hari raya Idul Adha.

Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Ponpes Islamic Centre Al Hidayah Drs H Syafrizal Rahim, MSi, di sela-sela acara pemotongan hewan kurban.

" Pelaksanaan penyembelihan hewan Qurban sudah merupakan kegiatan rutin di Ponpes Islamic Centre Al Hidayah," kata Syafrizal yang juga Ketua DPRD Kabupaten Kampar.

Peyembelihan hewan Qur’ban ini, kata Syarizal, dilakukan setiap tahun bersamaan dengan pelaksanaan hari raya Idul Adha setiap tahunnya.

" Kegiatan seperti ini akan selalu dilaksanakan untuk dimasa yang akan datang agar para majelis guru dan karyawan-karyawati Ponpes Islamic Centre Al-Hidayah dan para tetangga merasa indahnya dan nikmatnya kebersamaan serta merasa memiliki bersama keberadaan Ponpes," ujar mantan Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Kampar.

Tahun ini, kata Ketua Yayasan, bahwa di Ponpes Islamic Centre Al Hidayah telah melaksanakan pemotongan hewan kurban 1 (Satu) ekor kerbau yang merupakan sumbangan dari Gubernur Riau H M Rusli Zainal, dan 2 (Dua) ekor kambing dari Pimpinan Pondok Pesantren Islamic Center Al-Hidayah KH M Abdih LC Ma, 1 (satu) ekor kambing serta dari Surya Kamal Ad’li salah satu anggota keluarga Ponpes yang juga pegawai Bank RiauKepri Cabang Bangkinang ikut serta menyumbang 1 (satu) ekor kambing.
           
Pelaksanaan penyembelihan hewan Qur’ban dilaksanakan di halaman Ponpes Islamic Centre Al-Hidayah Kampar.
Hewan Qur’ban ini dibagikan untuk para majlis guru dan karyawan-karyawati Ponpes Islamic Centre Al-Hidayah Kampar sebanyak kurang lebih 56 Orang serta para tetangga sebanyak 30 kepala keluarga dengan total penerima daging Qur’an sekitar 90 orang.
           
Tampak ikut menyaksikan penyembelihan hewan kurban, Hj Nur Azmi juga pegelola Yayasan Ponpes Islamic Centre Al-Hidayah Kampar yang juga istri dari Ketua DPRD Kabupaten Kampar, para majelis guru & karyawan-karyawati dan warga tetangga yang dekat dengan lingkungan Ponpes tersebut.

16 Parpol Lolos Verifikasi Administrasi


Minggu, 28 October 2012
Jakarta,kpu.go.id---Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menetapkan 16 parpol lolos verifikasi administrasi tahap II. Sementara 18 parpol lainnya dinyatakan tidak lolos verifikasi administrasi.
 
Sebanyak 16 parpol tersebut antara lain Partai Nasdem, PDIP, PKB, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, PAN, Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dan Partai Persatuan Nasional (PPN).

Sementara 18 parpol yang tidak lolos yakni Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Kongres, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Karya Republik (Pakar), Partai Nasional Republik (Nasrep), Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Republika Nusantara (Republikan), Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Republik, Partai Kedaulatan, Partai Bhinneka Indonesia (PBI) dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI).

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik didampingi 6 anggota komisioner lainnya Ida Budhiati, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Arief Budiman, Nadar Hafis Gumay, Juri Ardiantoro, dan Sigit Pamungkas,  mengatakan setelah verifikasi adminstrasi KPU akan melakukan verifikasi faktual terhadap parpol yang lolos verifikasi administrasi tersebut.  

“Pada verifikasi faktual nanti kita akan buktikan apakah seluruh dokumen yang diserahkan partai politik itu, ada secara fisik atau tidak,” ujar Husni.

Verifikasi faktual akan dilakukan ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. “Besok tim akan berangkat ke-33 provinsi untuk mengantarkan berkas dan melakukan supervisi untuk pelaksanaan verifikasi faktual nanti,” ujarnya.

Husni meminta partai yang lolos verifikasi administrasi tahap II segera mempersiapkan diri. Sebab masa perbaikan untuk verifikasi faktual hanya satu kali sebelum akhirnya diputuskan oleh KPU.

Husni kembali menegaskan bahwa pengunduran jadwal pengumuman bukan karena adanya tekanan politik ataupun negosiasi politik dengan pihak tertentu. Pengunduran itu, kata Husni semata-mata untuk mencermati kembali data-data yang diserahkan parpol.

“Kita melakukan pengunduran murni karena pertimbangan kelengkapan data. Misalnya data kartu tanda anggota (KTA), parpol baru menyerahkannya diakhir masa perbaikan, sementara jumlahnya banyak. Ada puluhan juta data yang harus dicermati,” jelasnya.

Pengunduran jadwal itu juga tidak melanggar undang undang. “Yang tidak boleh diubah itu jadwal pemungutan suara,” kata Husni. Landasan hukumnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 52/PUU-X/2012 pada Bagian Pertimbangan Hukum pada sub bagian Pengujian Konstitusionalitas Pasal 208 UU 8/2012.

Dalam putusan MK itu menyebutkan dengan adanya putusan-putusan mengenai pasal-pasal dalam UU 8/2012, terutama terkait dengan ketentuan mengenai verifikasi partai politik, maka segala sesuatu yang berakibat secara hukum dengan proses penyelenggaraan pemilihan umum legislatif tahun 2014 harus disesuaikan ulang dengan tidak mengubah jadwal pemungutan suara.

KPU melakukan verifikasi faktual di tingkat pusat sampai 21 November 2012, di tingkat provinsi sampai 28 Desember 2012 dan di tingkat kabupaten/kota sampai 20 Desember 2012. Penetapan parpol peserta pemilu dilaksanakan 29 Desember 2012 sampai 8 Januari 2013. Pengumuman partai politik peserta pemilu 9 sampai 11 Januari 2013. (GD)

KPU UMUMKAN PARPOL YANG MEMENUHI SYARAT ADMINISTRASI

PDF Cetak E-mail
Minggu, 28 October 2012
 Jakarta, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan partai politik (parpol) yang memenuhi syarat administrasi sebagai calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.
 
Pengumuman ini dilakukan bertepatan dengan tanggal 28 Oktober 2012 yang merupakan hari Sumpah Pemuda, sehingga memiliki momentum yang penting, dengan semangat kenegaraan kita untuk memperkuat perkembangan demokrasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU, Husni Kamil Manik dalam konferensi pers yang diselenggarakan KPU di ruang sidang utama lantai 2 KPU, Minggu(28/10). Hadir dalam konferensi pers tersebut seluruh Komisioner KPU, Sekretaris Jenderal KPU, Wakil Sekretaris Jenderal KPU, dan perwakilan dari Bawaslu yang diwakili oleh Anggota Bawaslu, Nasrullah.

“Hari ini merupakan bagian akhir dari hasil verifikasi administrasi yang telah dijadwalkan, dan kami terlebih dahulu memutuskan untuk merubah Peraturan KPU Nomor 7 dan 8 Tahun 2012 yang menjadi pedoman dalam proses pengambilan keputusan rapat pleno yang baru saja usai menjelang Maghrib tadi,” papar Husni Kamil Manik.

Penundaan pengumuman ini merupakan konsekuensi dari perubahan peraturan itu, tambah Husni, juga melandasi perubahan waktu untuk melakukan kegiatan verifikasi faktual, beserta proses pelaksanaannya nanti. Khusus untuk Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012, hal yang menjadi fokus dalam perubahan itu menyangkut verifikasi faktual keanggotaan, dimana KPU menyatakan bahwa verifikasi faktual keanggotaan akan dilakukan untuk membuktikan apakah keberadaan keanggotaan parpol secara administratif dan faktual nyata ada di tingkat kabupaten/kota.

“Kita akan meneliti apakah komposisi keanggotaan 1000 atau 1/1000 berdasarkan jumlah penduduk setiap di 497 kabupaten/kota, tidak termasuk Daerah Otonom Baru (DOB) yang ditetapkan DPR baru-baru ini,” ujar Husni.

Husni juga menambahkan, KPU dalam melakukan perubahan tersebut, juga mempertimbangkan putusan MK Nomor 52/PUU/X/2012. Dalam putusan MK tersebut, pada bagian menimbangnya disebutkan bahwa dengan adanya putusan mengenai pasal-pasal Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 terutama terkait ketentuan mengenai verifikasi partai politik, maka segala sesuatu yang berakibat secara hukum dengan proses penyelenggaraan pemilu legislatif Tahun 2014 harus disesuaikan dengan tidak mengubah jadwal pemungutan suara

Hasil verifikasi administrasi kelengkapan syarat partai politik sebagai calon peserta pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 sebagai berikut :

Pertama, parpol yang memenuhi syarat administrasi ada 16 parpol, yaitu Nasional Demokrat (NASDEM), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (GOLKAR), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), dan Partai Persatuan Nasional (PPN).

Kedua, parpol yang tidak memenuhi syarat administrasi ada 18 parpol, yaitu Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Kongres, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Karya Republik (PAKAR), Partai Nasional Republik (NASREP), Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Republik, Partai Kedaulatan, Partai Bhinneka Indonesia (PBI), dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI).


Husni juga mengingatkan kepada parpol yang telah memenuhi syarat administrasi agar mempersiapkan diri. Verifikasi faktual ini akan membuktikan bahwa seluruh dokumen parpol yang dinyatakan undang-undang harus diperiksa secara fisik keberadaannya di daerah.

“KPU berharap 16 parpol yang lolos verifikasi administratif ini bisa segera mempersiapkan diri untuk verifikasi faktual dan verifikasi ini hanya menyisakan satu kali perbaikan, setelah itu kita akan melakukan pemeriksaan terhadap hasil perbaikan, kemudian kita akan mengambil keputusan final mengenai parpol yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilu 2014,” ujar Husni di akhir konferensi pers tersebut.

Minggu, 28 Oktober 2012

Hari ke-13 Jokowi Ahok Kagumi Cara Kerja Jokowi yang Tak Pernah Mengeluh

M Iqbal - detikNews

Jakarta Kehadiran Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta, dianggap sebagai pemimpin model moderat yang dekat dengan rakyat. Tidak saja bagi masyarakat ibukota, sang wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, juga kagum dengan cara kerja Jokowi yang tak pernah mengeluh.

"(Jokowi) tidak pernah ngeluh, paling beliau masuk kamar tidur bentar waktu malam, terus bangun lagi sampai pukul 01.00 WIB pagi lagi. Terus subuh-subuh udah bangun, benar-benar spesial kuatnya beliau ini" kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam pesan singkat kepada detikcom, Minggu (28/10/2012).

Bagi Ahok, Jokowi bekerja dengan luar biasa, seolah sudah menjadi kesenangan Jokowi untuk mengurusi warga yang dipimpinnya. Rasa senang Jokowi mengurus rakyat itulah yang menurut Ahok jadi obat mujarab kelelahannya.

"Sepertinya hati yang senang benar-benar obat mujarabnya beliau (Jokowi). Beliau senang ngurusin rakyat," tutur Ahok.

Jokowi memang baru dua minggu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Tapi sejak hari pertama pasca pelantikan, Jokowi tak sungkan untuk langsung turun ke lapangan melakukan sidak, peninjauan dan melihat langsung masalah di masyarakat. Tak heran, tempat seperti sungai Ciliwung, pasar-pasar, bantaran rel kereta api, kantor lurah dan camat, serta kantor pemadam kebakaran tak luput dari pantauan Jokowi.

Jokowi tak hirau jika ada orang yang menganggap apa yang dilakukannya hanya untuk pencitraan. Bagi mantan Wali Kota Solo itu, yang terpenting adalah fokus kerja dan lihat realisasinya. "Kalau ada yang menyampaikan saya ke lapangan untuk pencitraan, nanti lihat kalau sudah ada realisasinya. Yang paling penting itu adalah realisasi," kata Jokowi, Kamis (25/7).

Lebih jauh Jokowi menegaskan tidak pernah meminta media untuk meliput kegiatannya, justru media yang mengejar-ngejar dirinya. Bahkan, belakangan tak ada yang tahu kapan dan di mana jadwal sidak Jokowi.

"Yang dimaksud pencitraan itu seperti apa? Kalau pencitraan kan media yang saya ajak. Lah ini kan mereka (media) yang mau ikut," ucapnya.


(iqb/mad) 

Gaya Jokowi Pimpin DKI Bisa Jadi Patokan Penilaian pada Gubernur Lain

Danu Mahardika - detikNews

JakartaGubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kerap dielu-elukan berbagai pihak karena gaya kepemimpinannya di awal masa tugasnya ini. Gaya Jokowi ini dinilai bisa menjadi tolok ukur bagi masyarakat daerah lain untuk menilai gubernurnya.

"Seperti inilah pemimpin ideal. Sekarang semua bupati akan dituntut seperti Jokowi, semua gubernur akan dituntut seperti dia," jelas Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko saat ditemui di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (28/10/12).

Menurut Danang, gaya kepemimpinan mantan walikota Solo ini bisa dibilang baru pertama kali ada. Ia menilai sejak dulu sebagian besar pemimpin biasanya bersifat elitis dan kurang dekat dengan rakyat.

"Inilah model kepemimpinn yang selama ini tidak ada. Mungkin ada, tapi belum terekspos. Tapi ini sebuah gebrakan baru menurut saya," lanjutnya.

Aktivis anti korupsi ini menambahkan, istilah 'Jokowi effect' kini sudah bukan identik lagi dengan bagaimana cara memenangkan pilkada namun juga bagaimana cara memimpin.

"Ini yang memberi inspirasi dan juga yang disebut jokowi effect itu bukan hanya bagaimana memenangkan pilkada tapi bagaimana menjadi pemimpin, bagaimana pemimpin harus berkomunikasi dengan masyarkat," imbuhnya.

(fjp/mad)

Tim Tagana dan Masyarakat Masih Melakukan Penyisiran

KAMPAR KIRI-Korban tenggelam hingga saat ini masih belum bisa ditemukan, tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Kabupaten Kampar dan masyarakat masih melakukan penyisiran dengan mengunakan speedboat piber dan perahu karet.

" Kami masih melakukan penyisiran di Sungai Subayang mulai dari lokasi tenggelam hingga ke Pasau Padang Sawah," ungkap Ketua Tagana Kabupaten Kampar Amran saat dikonfirmasi wartawan, Ahad pagi, 28 Oktober 2012.

Dikatakannya, bahwa tim saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap Tiga orang korban yang tenggelam, Sabtu siang, 27 Oktober 2012, kemarin.

" Hingga saat ini belum ditemukan lagi korban, kita bersama dengan masyarakat masih menyisir sungai. Tim dan masyarakat, pagi tadi mulai turun melakukan pencarian terhadap korban sekitar pukul 06:30, karena kondisi hari hujan, biasanya kita standar turun pukul 06:00 WIB," katanya.

Menurut Amran, tim Tagana tiba dilokasi malam tadi, Sabtu, 27 Oktober 2012 bersama dengan anggotanya sekitar 10 orang, peralatan yang dibawa satu unit speedboat piber, perahu karet, polbek, dan perlengkapan lainnya.

" Malam tadi, begitu tiba dilokasi, langsung mempersiapkan peralatan dan sekitar pukul 20:00 WIB, tim bersama masyarakat melakukan penyisiran mulai dari TKP. Dan pencarian dihentikan pada pukul 00:30 WIB, dini hari," sebutnya.

Pagi hingga siang ini, selain tim Tagana ada juga turun dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar Asri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar M Nasir, petugas dari Basarnas Pekanbaru.

" Kondisi hujan yang menyebabkan air deras dan dalam, tidak bisa dilakukan penyelaman, pencarian dengan cara melakukan penyisiran di sepanjang sungai Sebayang," ujar Amran.

Hari ke-12 Jokowi Jokowi Naik Mobil Pemadam Kebakaran

Rina Atriana - detikNews

JakartaHari menjelang sore, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia bahkan sempat naik ke atas mobil damkar itu.

Jokowi yang terbalut kemeja warna putih dan celana hitam mengecek alat-alat pemadam kebakaran dan kesiapan petugas damkar, Sabtu (27/10/2012).

Jokowi memberikan arahan dan memacu semangat kepada sejumlah petugas pemadam kebakaran. Jokowi dan para petugas Damkar lalu bersalaman.

Ia kemudian memeriksa kesiapan dan kesiagaan petugas pemadam kebakaran, termasuk kostum dan peralatan yang digunakan saat berjuang menjinakkan si jago merah.

Mantan Wali Kota Solo itu juga tidak segan-segan menjajal naik ke atas mobil pemadam kebakaran dan melakukan pengecekan.

"Tadi cek-cek, semua sudah hidup. Yang ini baik. Saya apresiasi untuk yang siap-siap seperti ini. Sudah bagus, sudah siap," kata Jokowi.


(aan/ndr)

Lisa Nekat Rekam Adegan Mesumnya Karena Sering Dikasari Suami

Tamam Mubarrok - detikSurabaya
 
Mojokerto - Lisatulniah (19), pemeran video porno Lisa vs Ali mengaku sering diperlakukan kasar oleh suami sahnya. Itulah alasannya memilih berselingkuh dan merekam adegan mesumnya dengan Ali Khomarudin.

Menurut pengakuan Lisa, dirinya sering mengalami tindak kekerasan oleh suaminya sendiri, Ferry. "Saya sering dipukul dengan tangan. Bahkan pernah disiram dengan kuah bakso," kata Lisa saat diperiksa polisi, Sabtu (27/10/2012) siang.

Bahkan, Lisa juga pernah melaporkan suaminya mengenai penyiraman kuah bakso itu. "Dulu dia pernah melaporkan suaminya karena mengalami tindak kekerasan," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Mojokerto Aiptu Sri Mulyani.

Menurut Sri, ada dugaan Lisa mengalami tindak kekerasan dari suaminya sendiri karena memang berselingkuh dengan Ali Khomarudin. Sebab, saat suaminya diperiksa, dia mengaku sering mendengar jika Lisa sering berkencan dengan Ali.

"Jika Lisa memilih selingkuh karena kerab mendapat perlakuan kasar, berbeda dengan suaminya. Suaminya kesal karena Lisa sering selingkuh," ungkapnya.

Sepekan terakhir ini, warga Mojokerto dihebohkan dengan beredarnya video porno yang diperankan sepasang kekasih. Video berdurasi 6,4 menit itu diperankan oleh warga Kecamatan Ngoro.

Akhirnya, polisi yang bergerak cepat, dan berhasil mengamankan kedua pemeran adegan mesum tersebut. Mereka adalah Ali Komarudin (24) dan Lisatulniah (19) warga Dusun Jedong Wetan, Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Mojokerto.

(bdh/bdh)

Bawaslu Diminta Bongkar Manuver KPU

JAKARTA--MICOM: Pengunduran pengumuman verifikasi partai politik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan lembaga tersebut tidak bekerja dengan efektif dan proporsional. Bawaslu perlu dilibatkan untuk membongkar manuver KPU.

"Pernyataan KPU bahwa ada beberapa persoalan administratif parpol yang harus terus diteliti tidak terlalu meyakinkan. Sebab, asumsi awalnya, verifikasi kedua harusnya sudah lebih sederhana," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, Jakarta, Sabtu (27/10).

Ia mengatakan pada verifikasi pertama telah ada identifikasi berbagai kekurangan parpol. Sedangkan verifikasi tahap selanjutnya adalah mengecek data-data perubahan yang diberikan parpol. "Artinya tidak mulai dari nol kembali. Tapi, kenyataannya itu juga tidak mudah bagi KPU," kata Ray.

Pernyataan KPU bahwa ada persoalan pemberkasan malah menimbulkan tanda tanya lebih lanjut. "Pemberkasan seperti apa yang dimaksud oleh KPU. Bukankah memang sejak awal verifikasi, pemberkasan juga telah dilakukan," katanya.

Rapat KPU yang sangat tertutup juga menimbulkan tanda tanya. "Apa yang harus ditutupi. Toh pada ujungnya tetap harus diumumkan," kata Ray.

Ia menambahkan, kalau tidak ada sesuatu yang bersifat sangat rahasia, sebaiknya rapat-rapat seperti itu dibuka saja dan ditampilkan seluruh data-data parpol.

"Dengan membuka data-data yang dimaksud maka semua tahu dan paham mengapa satu parpol diloloskan, dan yang lain tidak," tukasnya.

Menurutnya, prinsip tertutup KPU cukup pada waktu verifikasi. Alasannya, karena ada unsur kekhawatiran para verifikator berhubungan dengan partai politik calon peserta pemilu.

"Tetapi waktu hendak menetapkan calon parpol yang lolos atau tidak, sebaiknya itu dilakukan dalam rapat terbuka," tukasnya.

Menurut Ray, keterlibatan Bawaslu perlu untuk membongkar berbagai kecurigaan manuver KPU. "Tanpa keterlibatan Bawaslu, akan sulit memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa jadwal pengumuman dua kali dimundurkan, apa yang jadi kendala, dan lain sebagainya. Bawaslu harus bergerak," kata Ray. (OX/OL-8)

Sejarawan: Sumpah Pemuda Itu Kepalsuan Sejarah

M Rizki Maulana - detikNews
JakartaSumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap 28 Oktober dianggap ada kepalsuan di dalamnya. Kepalsuan tersebut terutama mengenai isi dari Sumpah Pemuda.

"Jadi teks yang sekarang itu merupakan produk masa depan, terutama kata-kata 'satu' yang ada di tiap point Sumpah Pemuda itu. Ini kepalsuan sejarah," ujar sejarawan, JJ Rizal, dalam diskusi bertema 'Sumpah Pemuda di tengah Sumpah Serapah' di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2012).

Menurut Rizal, kata-kata 'satu' dibuat pada era Soekarno. Hal ini disebabkan karena Soekarno khawatir adanya kegiatan memecah belah bangsa.

"Menurut Nietzsche sejarah itu begitu gemulai sehingga gampang sekali untuk diperkosa. Sumpah Pemuda ini digunakan sebagai alat untuk keperluan pada waktu itu," terangnya.

Sementara itu aktivis perempuan, Dita Indah Sari, menyebutkan manipulasi 'Sumpah Pemuda' tapi menunjukkan bagaiman pluralisme memiliki tempat.

Selain itu, penggulingan kekuasaan pada tahun 1998 juga erat kaitannya dengan Sumpah Pemuda.

"Pada tahun 1998 itu semangatnya hampir sama dengan 1928. Untuk merebut kekuasaan dari kaum tua, dan melepaskan diri dari penjajahan. Selain itu pokok-pokok pluralisme pada 1928 juga ada di 1998," ucapnya.

(riz/aan)

Hari Ke-12 Jokowi Ahok: Jokowi Mau Bangun Masjid Raya

JakartaWakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri pelantikan Ketua Umum DPP Persatuan Islam Tionghota Indonesia (PITI), Anton Medan. Ia bilang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun masjid raya.

Ahok yang mengenakan kemeja warna biru tiba di pelantikan pengurus PITI yang digelar di restoran Sands, Mangga Dua Square lantai 5, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara, Sabtu (27/0/2012) sekitar pukul 12.30 WIB.

"Pak Gubernur malah mau bangun masjid raya. DKI belum punya masjid raya," kata Ahok singkat saat ditanya komitmen membangun masjid di Ibukota.

Ahok lalu bergegas masuk ke dalam ruangan. Ia disambut hangat oleh Anton Medan.

"Saya lapar," kata Ahok yang kemudian bersantap siang bersama.


(aan/ndr)

Kelompok Hasmi Kembangkan Bom Berdaya Ledak Tinggi


JAKARTA--MICOM: Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius mengatakan bahwa bom rakitan milik kelompok teroris Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) memiliki daya ledak tinggi.

"Bom rakitan yang dimiliki kelompok HASMI ini memiliki daya ledak tinggi," kata Suhardi di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (27/10).

Densus menangkap sebelas orang yang diduga terkait dengan kelompok HASMI di empat kota secara serempak yakni Solo, Bogor, Madiun, dan Jakarta. Kelompok HASMI adalah kelompok teroris baru, katanya.

"Barang bukti pertama di Perumahan Madiun Kecamatan Taman, ditemukan sebuah bom yang siap ledak, kemudian bahan baku pembuatan yang dalam proses perakitan, serta buku panduan pembuatan bom," kata Suhardi.

Kemudian di Bogor disita barang bukti yang berhasil ditemukan antara lain bahan untuk pembuatan dan perakitan bom serta sejumlah amunisi dari berbagai kaliber serta detonator. Selanjutnya di Jakarta ditemukan barang bukti pembuatan untuk bom rakitan, katanya.

"Barang bukti bom siap ledak yang ditemukan di Madiun berupa tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang berisikan bahan bom 'high explosive'," kata Suhardi.

Ada empat sasaran bom yang akan dilakukan kelompok HASMI yakni Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Plaza 89 yang berseberangan dengan Kedubes Australia dan Kantor Freeport serta Mako Brimob Jawa Tengah, katanya. (Ant/OL-2)

8 Kunci Utama Keharmonisan Pasangan

MEMILIKI hubungan pernikahan yang langgeng merupakan impian setiap pasangan. Namun sebenarnya, tanpa sadar kita melakukan beberapa kesalahan yang bisa menjerumuskan hubungan menjadi retak. Nah, sebelum pernikahan menjadi berantakan, beberapa informasi berikut merupakan langkah tepat untuk menciptakan hubungan tetap harmonis.

1. Lakukan hal-hal kecil seperti meneleponnya saat istirahat kantor atau hanya sekedar menyiapkan makanan kecil saat ia sibuk menyelesaikan tugas kantor di rumah. Hal demikian merupakan bentuk dukungan yang manis.

2. Fokuslah pada kelebihan pasangan. Mencoba untuk memperbaiki kekurangan pasangan memang baik. Namun, jika dilakukan secara sering, hal-hal tersebut akan membuat pasangan merasa tidak nyaman dan pada akhirnya bisa membuat hubungan dengan pasangan menjadi renggang. 

3. Jika Anda kurang menyukai sikap pasangan yang menyebalkan, jangan sesekali untuk mencelanya dengan kata-kata kasar apalagi di depan umum. Untuk itu fokuslah pada kekuatan dan kelebihannya.

4. Jika ingin pasangan melakukan hal yang Anda inginkan, jelaskan dengan bahasa yang tepat.

5. Berilah pujian terhadap pasangan. Meskipun hal tersebut terkesan sederhana, memberikan pujian merupakan bentuk yang menyenangkan pasangan.

6. Pasangan yang bahagia biasanya melupakan momen-momen buruk dan fokus pada momen yang indah. Ketika merasa hubungan Anda mulai menjenuhkan, coba ulangi lagi masa-masa indah ketika Anda bersama pasangan.

7. Ketika dia membutuhkan dukungan, misalkan saat atasannya menyalahkan dia atas hal yang tak dilakukannya, maka jangan sampai Anda memihak atasannya. Beradalah di sana untuk mendukungnya sepenuhnya.

8. Pasangan yang bahagia selalu bisa membaca setiap sinyal yang dikirimkan oleh pasangannya, misalkan ketika pasangan membutuhkan perhatian atau dukungan. Jadi perhatikan setiap detail yang ada pada pasangan, terutama sinyal yang dikirimkannya ketika dia membutuhkan bantuan Anda. (Shine/Goodhousekeeping/*/OL-06)

Dahlan versus DPR

ANGGOTA DPR sedang kebakaran jenggot. Tuan-tuan di Senayan geram bukan kepalang lantaran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengusik kehormatan mereka.

Baru-baru ini, Dahlan memerintahkan seluruh jajaran BUMN untuk melawan sepak terjang anggota DPR yang menjadikan mereka sebagai sapi perah. Mereka diharuskan berani menolak permintaan upeti yang dilakukan anggota dewan.

Dahlan bukan tanpa dasar menerbitkan perintah itu. Instruksinya kepada jajaran BUMN merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekretaris Kabinet Nomor SE-542/Seskab/IX/2012, perihal pengawalan APBN 2013-2014 untuk mencegah praktik kongkalikong anggaran.

Tentu bukan hanya kepada Dahlan surat edaran tertanggal 28 September 2012 tersebut ditujukan. Sekretaris Kabinet Dipo Alam membuatnya untuk seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II. Tujuannya mencegah patgulipat dengan anggota DPR, DPRD, dan rekanan dalam perencanaan dan pelaksanaan APBN 2013.

Bak pepatah tidak ada asap jika tak ada api, surat edaran itu jelas tidak asal diluncurkan. Dahlan jelas tidak sembarangan langsung menginstruksikan jajarannya untuk berani berkonfrontasi dengan anggota dewan yang nakal. BUMN menjadi sapi perahan yang berkuasa sudah lama menjadi rahasia umum.

Bukan cuma kali ini pula Dahlan mengungkap penderitaan BUMN akibat menjadi ajang penguasa mengeruk uang. Pada Juni silam, ia menegaskan 98 dari 140 BUMN terjebak dalam korupsi yang bersifat sistemis. Mereka tiada daya menghadapi pejabat yang berlaku seperti preman.

Buat DPR, langkah Dahlan ibarat silet tajam yang menyayat kehormatan.

Terlebih lagi, Dahlan dua kali mengabaikan undangan mereka untuk klarifikasi hasil audit BPK terkait dengan inefisiensi di PLN yang mencapai Rp37 triliun saat ia memimpin PLN.

DPR pun kompak bersuara, bersatu mengecam Dahlan. Mereka ogah disebut sebagai pengemis berdasi yang menadahkan tangan ke BUMN. Mereka ramai-ramai menampik tudingan menjadi pemeras BUMN.

Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, misalnya, menyebut langkah Dahlan tak lebih dari pencitraan karena Dahlan mempunyai agenda politik. Ketua DPR Marzuki Alie juga merasa tersinggung. "Kalimat itu seolah-olah saya juga minta uang. Jangan begitu, saya kan anggota DPR," cetusnya, Kamis (25/10).

Kita mengapresiasi ketegasan Dahlan. Perintahnya agar jajaran BUMN berani melawan anggota DPR yang mengutip upeti patut diacungi jempol.

Semestinya, DPR memaknai positif langkah Dahlan. Bukan malah bersikap defensif sok bersih. Bukankah seabrek fakta sudah terpampang bahwa banyak anggota dewan terbelit oleh perkara penyimpangan anggaran negara?

Namun, kita juga perlu mengingatkan agar Dahlan tidak cuma melempar bola panas. Langkahnya akan lebih sempurna jika ia blakblakan membeberkan anggota DPR yang suka pungut duit di perusahaan milik negara.

Kesiapan Dahlan datang ke DPR untuk mengungkap siapa saja wakil rakyat yang gemar meminta upeti kepada BUMN kini dinanti DPR dan publik.

Politik Dinasti Hambat Tokoh Muda

JAKARTA--MICOM: Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay mengatakan kecenderungan politik dinasti yang ditunjukkan sejumlah partai politik menjadi salah satu penghambat figur muda tampil sebagai pemimpin nasional.

"Parpol saat ini masih menerapkan politik dinasti. Figur-figur muda yang bisa tampil baru anggota keluarga dari pemimpin-pemimpin parpol," kata Saleh P Daulay dihubungi dari Jakarta, Sabtu (27/10).

Karena politik dinasti itu, figur-figur muda di luar keluarga pemimpin partai hanya menduduki posisi yang kurang strategis. Akibatnya, figur muda yang tampil menjadi kurang teruji kemampuannya.

Dia kemudian mencontohkan figur Eddie Baskoro -yang akrab disapa Ibas- dari Partai Demokrat, dan Puan Maharani dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, yang tampil karena merupakan anak dari pemimpin partai.

"Wajar bila ada dugaan bahwa mereka bisa tampil karena faktor kedekatan keluarga, bukan karena kemampuannya," ujarnya.

Namun, menurut dia, bukan berarti tidak ada figur muda di luar lingkaran keluarga pemimpin partai politik yang tidak bisa tampil. (Ant/OL-9)

Sabtu, 27 Oktober 2012

Surat Palsu Novel Bukti Ketidakprofesionalan Polda Bengkulu

JAKARTA--MICOM: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengakui ada perbedaan surat keputusan sanksi terhadap Novel Baswedan. Munculnya dua surat atas masalah yang sama merupakan bentuk ketidakprofesionalan Polda Bengkulu.

Anggota Kompolnas Syafriadi Cut Ali mengatakan SK bertanggal 26 November 2004 diperoleh dari Polda Bengkulu. Dalam surat tersebut, Novel dijatuhi hukuman tujuh hari penjara.

"Sedangkan SK yang dipegang Novel pada 25 Juni 2004 disebutkan hukumannya berupa teguran keras," katanya, Sabtu (27/10).

Dia menduga munculnya dua surat atas masalah yang sama merupakan bentuk ketidakprofesionalan Polda Bengkulu. Karena itu, dalam dekat tim Kompolnas akan menemui Kapolri Jenderal Timur Pradopo. "Namun hal itu harus diverifikasi lagi."

Pada kesempatan itu, timnya juga akan membeberkan hasil investigasi Kompolnas atas kasus yang sempat membetot perhatian publik. "Akan kami sampaikan karena ada beberapa temuan yang harus ditindaklanjuti," cetus Syafriadi.

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada tim pengacara Novel. Meski begitu, ia mengakui KPK belum menerima laporan terkait dua surat yang berbeda tersebut. "Nanti hari Senin (29/10) akan kami cek kembali," ujanya.

Berbeda dengan Kompolnas, tim pembela Novel justru melihat indikasi upaya kriminalisasi terhadap kliennya. Hal itu diungkapkan anggota tim kuasa hukum Novel, Haris Azhar. "Sulit untuk tidak berprasangka bahwa polisi berupaya mengkriminalisasi Novel."

Kasus Novel sempat membetot perhatian publik. Anggota kepolisian di Bengkulu itu dituduh melakukan kekerasan yang menyebabkan pencuri sarang burung walet meninggal pada 2004. Puncaknya pada 5 Oktober lalu, sang penyidik KPK tersebut sempat akan ditarik paksa oleh Polri.

Namun upaya tersebut berhasil digagalkan ribuan masyarakat yang menyereruduk kantor KPK untuk memberi dukungan. Novel sudah membantah melakukan perbuatan tersebut.

Pernyataannya itu kemudian diperkuat oleh pimpinan KPK yang menyakini Novel tidak bersalah dan ada upaya kriminalisasi terhadap dirinya.  (PL/OL-8)

Dugaan Kriminalisasi Novel Baswedan kian Kuat

JAKARTA--MICOM: Surat keputusan hukuman disiplin terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diduga palsu. Hal tersebut akan dilaporkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Dugaan kriminalisasi terhadap Novel pun semakin kuat. Anggota tim kuasa hukum Novel, Haris Azhar, mengatakan ada SK palsu berisi hukuman kepada kliennya ketika masih bertugas sebagai anggota kepolisian di Bengkulu.

Ia dinyatakan bertanggung jawab atas tindakan penganiayaan berat yang menyebabkan kematian  pencuri sarang burung walet, 2004 lalu.

"Novel hanya menerima SK tanggal 25 Juni 2004 yang berisi sanksi teguran keras. Adapun SK bertanggal 26 November yang memberikan sanksi kurungan tujuh hari tak pernah diterima Novel," katanya, Sabtu (27/10).

Meski dua tanggal SK tersebut berbeda, surat tersebut ditandatangani pejabat kepolisian yang sama, yakni Ajun Komisaris Besar M Elia Wasono Mastoko dengan Nomor Register Pokok (NRP) 62040970.

Ia menambahkan surat keputusan tentang hukuman kurungan tadi diterima Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ketika melakukan penyelidikan di Bengkulu beberapa pekan lalu.

Atas temuan ini, kata Haris, sulit untuk tidak berprasangka bahwa polisi berupaya mengkriminalisasi Novel. Surat pada November itu memberi kesan seolah-olah Polri serius menangani kasus yang menimpa Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bengkulu ini.

Haris berencana menemui Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Kompolnas pada Senin pekan depan. Tujuannya ke Komnas HAM untuk menunjukan kepada komisi tersebut bahwa benar-benar ada upaya mengkriminalisasi Novel. "Kalau ke Kompolnas untuk mendesak segera mengumumkan seluruh hasil temuan mereka kepada publik," tegasnya.

Kasus Novel sempat membetot perhatian publik. Novel dituduh melakukan kekerasan yang menyebabkan pencuri sarang burung walet meninggal pada 2004.

Puncaknya pada 5 Oktober lalu, Novel sempat akan ditarik paksa oleh Polri. Namun upaya tersebut berhasil digagalkan ribuan masyarakat yang menyereruduk kantor KPK untuk memberi dukungan.

Novel sudah membantah melakukan perbuatan tersebut. Pernyataannya itu kemudian diperkuat oleh pimpinan KPK yang menyakini Novel tidak bersalah dan ada upaya kriminalisasi terhadap dirinya. (PL/OL-8)

Tim Tagana Kampar Dan BASARNAS Pekanbaru Turun Ke Lokasi

KAMPAR KIRI-Pencarian terhadap Tiga (3) orang korban warga Desa Domo yang tenggelam di Sungai Lubuk Ubar Sebayang, Sungai Sebayang, Desa Domo, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Sabtu siang, 27 Oktober 2012, sekitar pukul 14:00 WIB, terus saja dilakukan warga di Tiga desa tetangga dan dibantu dengan Tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Kabupaten Kampar, petugas dari Badan Seach And Resque Nasional (BASARNAS) Kantor SAR IX Pekanbaru telah turun ke lokasi.

Ketua Tagana Kabupaten Kampar Amran kepada wartawan lewat telepon genggamnya, dari Bangkinang, Sabtu malam, 27 Oktober 2012, mengatakan bahwa ia dan anggota telah tiba dilokasi.

" Setelah mendapatkan laporan dari warga, saya langsung mengontak anggota yang bisa berangkat dan membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan bergerak menuju lokasi. Saat ini kami sudah berada dilokasi untuk membantu warga melakukan pencaharian terhadap korban yang tenggelam.

Sementara itu petugas Hubungan Masyarakat (Humas) dari BASARNAS Kantor SAR IX
Pekanbaru, Kukuh Widodo yang dihubungi menyebutkan bahwa mereka telah tiba di Desa Domo dan saat ini sedang menuju lokasi.

" Sudah dapat informasinya, dan tim telah tiba di tempat serta dalam perjalanan menuju ke lokasi tempat tenggelamnya korban," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Sebelumnya, Satu keluarga yang terdiri dari Ali Akbar (40) Islam, Abdul (11) Islam, Wito (9) Islam,  Zaki (7) Islam, yang beralamat di Desa Domo.

Abdul (11) berhasil diselamatkan oleh warga yang sedang mancing di Sungai Sebayang, dan tiga orang lainnya Ali Akbar, Wito, Zaki tidak berhasil diselamatkan karena deras air sungai menyebabkan tenggelam dibawa arus.

Sungai Sebayang Kampar Kiri Makan Korban Satu Keluarga

KAMPAR KIRI-Sabtu, hari raya Idul Adha 11 Zulhijjah 1433 H/27 Oktober 2012 M, Tiga orang warga Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, tenggelam saat dan Satu orang berhasil selamat ketika hendak pulang dari kebun menyeberang dengan mengunakan perahu sampan, namun ditenggah air sungai Sungai Lubuk Ubar Subayang yang deras, perahu yang digunakan oleng dan tenggelam.

Kepala Kepolisian Resor Kampar AKBP Trio Santoso saat dikonfirmasi lewat telepon genggemannya, Sabtu malam, di Bangkinang, membenarkan telah terjadi musibah tenggelam di Sungai Subayang, Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Sabtu siang.

" Pada hari Sabtu siang, sekira pukul 15.30 WIB, telah terjadi hanyut dan tenggelamnya serta hilangnya warga masyarakat, di lokasi TPK Sungai Lubuk Ubar Subayang, Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri. Korban ada Empat orang diantaranya Ali Akbar (40) Islam, Wito (9) Islam, Zaki (7) Islam, mereka beralamat di Desa Domo," ungkap Trio Santoso SH SIK.

Kronologis kata Kapolres, sekira pukul 14.00 WIB, 4 ( Empat ) orang anggota keluarga berangkat ke kebun yang letaknya, di seberang Sungai Sebayang dengan menggunakan sampan, kemudian saat kembali sampan yang di kemudikan oleng dan tenggelam. Apalagi sekarang musin penghujan sehingga menyebabkan aliran Sungai Sebayang naik dan harus sungai agak dalam, lalu tiba-tiba saja sampan yang mereka tumpangi oleng dan tenggelam.

" Ketika peristiwa terjadi, untunglah dapat terlihat oleh salah seorang saksi mata yaitu saudara Basir yang kebetulan sedang memancing. Lalu melihat itu, saksi langsung memberikan pertolongan dan membantu para korban. Alhamdulillah, salah seorang korban telah berhasil diselamatkan atasnama Abdul (11), Islam, Alamat Domo," kata Trio.

Sedangkan yang lainnya, tidak tertolong dan hilang tenggelam adalah Ali Akbar, Wito, Zaki. Dan saat ini masyarakat dengan peralatan seadanya masih melakukan percaharian.

" Masyarakat sekitar aliran Sungai Sebayang yang meliputi Tiga Desa yang kebetulan dekat dengan TKP (Desa Domo, Desa Kuntu Darusalam dan Desa Kuntu) secara ramai-ramai mencari para korban," terang Kapolres.

Informasi yang didapat saat ini, masyarakat setempat yaitu tiga desa masih melakukan pencaharian terhadap korban dengan penyisiran disepanjang sungai serta memasang jaring.

" Masyarakat juga telah menghubungi Tim SAR di Bangkinang, sampai saat ini masyarakat sekitar masih melakukan aktifitas pencarian," tutur mantan pejabat Polda Riau ini.

Alasan Mujahidin Indonesia Timur Tantang Densus 88

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Isu yang menyebut perang terhadap terorisme telah digunakan penguasa dan aparat negara sebagai proyek untuk meraup dolar dari pihak asing silibis Zionis, jadi salah satu alasan Majelis Mujahidin Indonesia Timur untuk menantang perang Densus 88.

Alasan lainnya, para pemuda Islam yang gigih memperjuangkan Islam telah muak atas segala intimidasi dan teror yang dilakukan oleh para aparat Densus 88.

Setidaknya, ada enam alasan yang menjadi dasar Mujahidin Indonesia Timur menyampaikan surat tantangan pada Densus 88. Enam alasan itu dirilis forum jihad Al Busyro.

Setelah sebelumnya melansir surat tantangan untuk Densus 88, Forum jihad Al Busyro kembali merilis sebuah risalah terkait jihad Poso yang dipelopori oleh Mujahidin Indonesia Timur.

Forum Al Busyro memaparkan secara lengkap risalah yang berjudul ‘Cahaya Islam di Balik Surat Tantangan’. Risalah itu berisi penjelasan kepada umat Islam terkait jihad Poso, termasuk sejarah dan latar belakang ditulisnya surat tantangan Mujahidin Indonesia Timur kepada Densus 88.

Tak hanya itu, risalah yang ditulis Syaikh Abu Ayman Al-Andalusi itu juga memaparkan kekuatan Mujahidin dan Densus 88 jika terlibat perang terbuka.

Dalam risalah itu dipaparkan analisa terkait sikap Polri dan Densus 88 terkait surat tantangan kelompok jihad Islam di Indonesia timur, ‘Sariyatu Tsa’ri wa Dawaa’.

“Pihak Polri yang merupakan lembaga pencetus Densus 88 menanggapinya biasa-biasa saja, bahkan meminta publik untuk tidak terpancing atau terprovokasi. Tetapi, di lapangan mereka segera berkoordinasi dan meminta bantuan TNI untuk bersama-sama menyambut surat tantangan tersebut dan berangkat menuju medan pertempuran di pegunungan Tamanjeka,” kata Syaikh Ayman dalam risalah itu.

Sejumlah kemungkinan terkait sikap ‘diam’ Polri itu juga dipaparkan. “Ini adalah strategi dan konflik mereka, agar Mujahidin lengah dan memancing Mujahidin agar keluar dari area konflik, agar lebih mudah untuk dikalahkan sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah atau barangkali mereka memang tidak berani alias pengecut,” demikian risalah itu. (itoday)

Kembar Shafa & Marwa Lahir dalam Suasana Haji, Namanya Indah, Bersejarah & Sarat Kenangan Ibadah



MINA (SALAM-ONLINE.COM): Dalam sebuah peristiwa yang langka, seorang jamaah haji wanita Pakistan melahirkan bayi kembar perempuan di Mina pada hari tarwiyah, Rabu (24/10/2012).
Sang ibu memberi nama bayi kembarnya itu Shafa dan Marwa. Demikian tulis sejumlah media massa di Arab Saudi dan Pakistan.

Bayi kembar wanita itu adalah anak dari pasangan jamaah haji Pakistan bernama Muhammad Mahmud dan Tahira Yasmin. Nama untuk kedua bayi kembar perempuan tersebut sangat indah, bersejarah dan sarat kenangan ibadah.

Muhammad Mahmud sangat bahagia dan bangga dengan kelahiran bayi kembar tersebut. Bayi kembar itu lahir pada hari pertama rangkaian ibadah haji, haji tarwiyah di Mina Al-Wadi Hospital.

Kepada sejumlah media massa di Arab Saudi, ia menceritakan istrinya mulai merasakan sakit saat baru tiba di Mina pada hari Rabu. Sakit itu adalah akibat dari kesulitan saat hendak melahirkan. Mahmud segera membawa istrinya ke Mina Al-Wadi Hospital. Istrinya akhirnya melahirkan bayi kembar dengan selamat.

Dr. Hamzah Al-Salamoni, pakar ginekologi dan obstetrisi pada Mina Al-Wadi Hospital menunjukkan kedua bayi kembar itu kepada sejumlah wartawan yang meliput di rumah sakit tempat ia bekerja. Kedua bayi kembar itu nampak sehat. (arrahmah.com/salam-online.com)

Pengurus Masjid Menangis Terima 2 Hewan Qurban dari Pemulung

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemulung memberikan dua hewan qurban di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Pengurus masjid yang menerima dua ekor kambing itu menangis terharu.

“Saya nangis, tidak kuat menahan haru,” ujar Juanda (50), salah satu pengurus Masjid Al Ittihad kepada merdeka.com, Jumat (26/10/2012).

Juanda menceritakan, Selasa (23/10/2012), seorang pemulung bernama Maman datang ke Masjid Al Ittihad. Masjid megah ini terletak di kawasan elit Tebet Mas, Jaksel.

“Bawanya pakai bajaj. Dia kasih dua ekor kambing untuk qurban. Dia bicara tegas, justru saya yang menerimanya tak kuat. Saya menangis,” kata Juanda.

Dua kambing qurban yang diserahkan pemulung itu berwarna cokelat dan putih. Kambing itu justru yang paling besar di antara kambing-kambing lain.

Juanda menceritakan, pengurus lain pun terharu mendengar cerita ini. Begitu juga jamaah shalat Idul Adha saat mendengar pengumuman lewat pengeras suara sebelum shalat dilaksanakan. Mungkin, saat membaca cerita ini, mata Anda pun berkaca-kaca.

Adalah pasangan suami istri Yati (55)  dan Maman (35), keduanya pemulung, menabung susah payah untuk berqurban. Yati mengaku,  sempat ditertawakan saat bercerita seputar niatnya untuk berqurban.
“Pada ketawa, bilang sudah pemulung, sudah tua, nggembel, ngapain qurban,” cerita Yati, Jumat (26/10/2012).

Tapi Yati bergeming. Dia tetap meneruskan niatnya untuk membeli hewan qurban. Akhirnya setelah menabung tiga tahun, Yati bisa berqurban tahun ini.

“Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi saya pikir sekali seumur hidup masak tidak pernah qurban. Malu cuma nunggu daging kurban,” beber Yati.

Yati dan suaminya, Maman, sama-sama berprofesi sebagai pemulung. Pendapatan mereka jika digabung cuma Rp 25 ribu per hari. Tapi akhirnya mereka bisa membeli dua ekor kambing. Masing-masing berharga Rp 1 juta dan Rp 2 juta.

Dua kambing ini disumbangkan ke Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Jemaah masjid megah itu pun meneteskan air mata haru.

Pasangan suami istri ini tinggal di gubuk triplek kecil di tempat sampah Tebet, Jakarta Selatan. Saat merdeka.com mengunjungi gubuk Yati usai Shalat Idul Adha, Jumat (26/10/2012), Juanda, pengurus Masjid Al Ittihad, ikut menemani.

Yati membukakan pintu dan mempersilakan masuk. Tak ada barang berharga di gubuk 3×4 meter itu. Sebuah televisi rongsokan berada di pojok ruangan. Sudah bertahun-tahun TV itu tak menyala.
Wanita asal Madura ini bercerita soal mimpinya bisa berqurban. Dia malu setiap tahun harus mengantre meminta daging. “Saya ingin sekali saja bisa berqurban. Malu seumur hidup hanya minta daging,” katanya.
Yati mengaku sudah lama tinggal di pondok itu. Dia tak ingat sudah berapa lama membangun gubuk dari triplek di jalur hijau peninggalan Gubernur Legendaris Ali Sadikin itu.

“Di sini ya tidak bayar. Mau bayar ke siapa? Ya numpang hidup saja,” katanya ramah.
(Foto: merdeka.com)
Setiap hari Yati mengelilingi kawasan Tebet hingga Bukit Duri. Dia pernah kena asam urat sampai tak bisa jalan. Tapi Yati tetap bekerja, dia tak mau jadi pengemis.

“Biar ngesot saya harus kerja. Waktu itu katanya saya asam urat karena kelelahan kerja. Maklum sehari biasa jalan jauh. Ada kali sepuluh kilo,” akunya.

Juanda yang menjaga Masjid Al Ittihad terharu saat Yati bercerita mimpi bisa berqurban lalu berusaha keras mengumpulkan uang hingga akhirnya bisa membeli dua ekor kambing.

“Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,” gumamnya.

Di tengah kemiskinan yang mendera, Yati-Maman, dua pemulung ini berqurban dua kambing–setelah dengan susah payah menabung selama 3 tahun. Bagaimana bagi yang memiliki kemampuan, tapi tak tergerak untuk berqurban? (sumber: merdeka.com)

Borok Pidato SBY Dibongkar

JAKARTA (salam-online.com): Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin malam (8/10/2012), terkait kisruh hubungan Polri-KPK menuai pujian dari banyak kalangan, terutama dari pendukung lembaga anti korupsi itu.

Sambutan yang gegap gempita itu semakin menambah daftar keanehan para pendukung lembaga superbody tersebut.

“Fanatisme pada KPK semakin irasional dan aneh karena mereka justru bersorak sorai pada Pidato SBY yang mereka anggap mendukung KPK,”  ujar aktivis ’98 Adian Napitupulu (Rabu, 10/10/2012).

Padahal, sambung Adian, isi pidato Presiden SBY itu, 100 persen sesungguhnya memangkas kewenangan KPK. Seperti jelas terlihat dari susunan kata dan kalimat dalam pidato SBY,”….Oleh karena itu solusi yang kita tempuh adalah penanganan korupsi kepada Djoko Susilo ditangani oleh satu lembaga yaitu KPK, ….”
“Paragraf itu berisi dukungan SBY pada KPK untuk kasus Simulator,” jelas Adian.

Selanjutnya, ungkap Adian, coba cermati baik-baik tiap kata di Paragraf berikutnya. SBY mengungkapkan, “Tetapi kalau ada kasus pengadaan barang di Polri, saya dukung diselesaikan di Polri…”

Menurut Adian, di paragraf kedua di atas, dukungan SBY pada KPK ternyata tidak untuk semua kasus. Tapi hanya untuk kasus Simulator SIM. Karena untuk kasus (korupsi) pengadaan barang lainnya diselesaikan di Polri bukan di KPK.

Jadi sebenarnya, kata Adian menyimpulkan, SBY tidak mendukung KPK. Tapi memangkas kewenangan KPK.

“Dengan demikian bisa dikatakan SBY melakukan barter kasus Korupsi simulator senilai Rp 143 Miliar untuk KPK dengan kasus rekening gendut yang mencapai Rp 8,6 triliun dan sederet kasus pengadaan barang lain di Polri yang diserahkan pengusutannya ke Polri,” bebernya.

“Jadi jelas yang didukung (SBY) bukan KPK tapi Polri. KPK kalah. Tapi anehnya kenapa para fanatik itu bersorak? Membingungkan, sebenarnya mereka fanatik pada KPK atau pada SBY?” tanya Adian mengakhiri. (rmol/salam-online)

Dua Minggu Jokowi Memerintah Ibu Kota

JAKARTA--MICOM: Terhitung sudah dua minggu umur pemerintahan Gubernur Joko Widodo semenjak resmi dilantik pada Senin, 15 Oktober 2010.

Beberapa gebrakan sudah dilakukan Jokowi, mulai dari blusukan ke kampung-kampung, berkunjung ke pasar, mengecek rumah susun, hingga sidak ke beberapa kantor pemerintahan.

Sehari setelah pelantikan, hari pertama kerja dipergunakan Jokowi mengunjungi Kelurahan Pademangan Timur. Di sana ia berdialog dengan warga yang tinggal di pinggiran rel serta memantau Kali Pademangan Timur.

Kegiatan terjun langsung ke lapangan ia lanjutkan dengan mendatangi warga bantaran Kali Ciliwung di Bukit Duri, mengecek keberadaan rumah susun Marunda, serta mendengar keluhan pedagang di Pasar Senen.

Dari sekian kunjungan lapangan yang telah dilakukan Jokowi, beberapa tindakan telah diambil untuk menjawab permasalahan yang ia temui. Dan beberapa hal juga yang masih dalam tahap kajian dan diskusi dengan masyarakat.

Jokowi telah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo untuk melakukan pembersihan Kali Pademangan. Di Bukit Duri, ia berencana membangun kampung susun bagi warga yang tinggal di bantaran kali.

Sukarjono, 42, warga Kelurahan Pademangan Timur, mengaku telah merasakan hasil dari kunjungan Jokowi kemarin. "Sekitar seminggu, ada petugas dari PU membersihkan kali. Lumayan banyak juga sampah yang diangkat," ungkap pria asli Jakarta yang rumahnya berada persis di pinggiran kali itu kepada Media Indonesia.

Namun, ungkapnya lagi, kebijakan pembersihan kali belum bisa dinikmati sepenuhnya mengingat kali itu kembali dipenuhi sampah setelah pembersihan dilakukan.

Bagi Jono, panggilan akrabnya, pembersihan kali harus diikuti dengan kontrol lapangan yang tegas dari pihak kelurahan melalui jajarannya. Pasalnya, masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan ke kali.

Di tempat berbeda, warga Bukit Duri yang tinggal di Pinggiran Kali Ciliwung mengaku telah berdialog dengan Jokowi guna merespon rencana pemerintah melakukan pelebaran Kali Ciliwung.

"Warga sini melalui diskusi kamarin di Sanggar Ciliwung katanya mau dibuatkan Kampung Deret di pinggir kali. Itu usulan kami juga sebenarnya," ungkap D Mulyadi, salah seorang warga setempat.

Namun ungkapnya, ini baru dalam tahap pendekatan dan belum ada pembicaraan mengenai pembebasan lahan.

Mulyadi dan warga lainnya yang tinggal di pinggiran kali mengaku hanya mau pindah jika pemerintah terlebih dahulu melakukan pembebasan atas lahan dan bangunan yang mereka miliki.

"Membangun itu tentunya membutuhkan waktu yang lama. Lalu kami mau tinggal di mana? Warga juga enggak mau kalau harus dipindahkan ke rumah susun," ujarnya.

Ada empat rukun warga (RW) di Kelurahan Bukit Duri yaitu Rw 01, 10, 11, dan 12. Mereka semua meminta pemerintah melakukan relokasi secara baik dan bijak, bukan menggusur.

Kerja selama dua minggu yang dilakukan Jokowi didukung oleh anggota DPRD.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, meyatakan akan selalu mendukung kebijakan yang diambil oleh Gubernur Joko Widodo.

"Selama itu untuk kesejahteraan rakyat, kami di DPRD akan selalu mendukung. Kalau ada perbedaan pendapat tentu kami akan diskusikan juga," ungkapnya.

Ia yang berasal dari Fraksi PKS dan menjadi lawan politik saat pemilihan gubernur mengaku tidak terlalu mempersoalkan anggapan keberhasilan Jokowi nanti akan menenggelamkan popularitas partainya.

"Kita tidak perlu takut seperti itu. Kita bersama-sama dengan Pak Gubernur bekerja bagi masyarakat, membangun Jakarta," tukasnya.

Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) AA GN Ari Dwipayana menyatakan Jokowi harus konsisten dengan gaya yang diusungnya sekarang kalau ingin tetap mendapat dukungan dari rakyat. Dukungan rakyat, kata Ari, akan membantu Jokowi dalam berhadapan dengan DPRD.

"Saya kira Jokowi harus konsisten dengan style yang sekarang diusung. Jadi menurut saya enggak perlu diubah ya, cara mengakarkan diri dengan rakyat, lebih menata birokrasi pemeritahan. Saya kira itu diteruskan saja karena itu akan pasti memperkuat dukungan politiknya."

Walaupun secara mayoritas DPRD DKI Jakarta dikuasai oleh parta-partai yang pada masa Pilkada belum tentu mendukung Jokowi, namun karena lebih banyak mendapat dukungan dari masyaraka Ari menilai hal itu menjadi modal sangat berpengaruh.

"Dengan kebijakan populisnya, Jokowi akan lebih mendapat dukungan dari rakyat secara langsung. Itu jauh akan membangun opini yang kuat," jelasnya.

"Itu akan memperkuat pressure dia terhadap DPRD," imbuhnya. (*/OL-9)

Anton Medan Pimpin PITI

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Mantan narapidana Anton Medan terpilih sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), organisasi Muslim keturunan China di Indonesia.

Anton  bersama pengurus lainnya dilantik di Restoran Sands, Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta, Sabtu (27/10/2012).

Setelah pelantikan, Anton menyatakan, bahwa Islam tidak mengenal diskriminasi. Karenanya, tak ada istilah penyebutan Jawa, Sunda, Tionghoa, dan lainnya.

Menurut Anton, dalam organisasi yang sudah berusia 41 tahun ini, dia akan mengubah pola pikir seperti itu.

“Jadi kalau ada ustadz, kiai yang mengatakan dia China, dia harus ngaji lagi,” kata Anton.
Ia menambahkan, aktivitas PITI selama ini tak hanya pada pengajian, tapi juga aktif dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan secara konkret. (isa)

Meski Hujan, Muslim Russia Tetap Shalat Idul Adha

Sejumlah umat Muslim Rusia melaksanakan shalat Idul Adha di luar masjid utama di Moskow, Rusia, (26-10). Walaupun diguyur hujan, ribuan umat Muslim di Russia tetap melaksanakan shalat Idul Adha dengan memakai jas hujan. (AP Photo/Mikhail Metzel)

90 Persen HP Siswa Surabaya Mengandung Pornografi



TEMPO.CO , Surabaya: Sekitar 90 persen telepon seluler milik siswa Sekolah Menengah Atas atau sederajat di Surabaya menyimpan foto jorok ataupun film porno. Itu terungkap dari penelitian lembaga swadaya masyarakat Hotline Pendidikan Surabaya.

Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur Isa Ansori menjelaskan survei yang ia lakukan mengambil sampel 12 sekolah di jenjang pendidikan SMA dan sederajat se-Kota Surabaya. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 700 siswa, terdiri atas putra 350 dan putri 350. Adapun metode yang dipakai ialah melalui wawancara serta mengisi angket pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.

Beberapa kisi-kisi jawaban yang digunakan pensurvei antara lain adalah ; 1. Saya punya handphone, 2. Handphone saya ada gambar dewasa dan film dewasa, 3. Saya pernah melihat film dewasa dan gambar dewasa di handphone, 4. Selain dari handphone saya melihat film dewasa dan gambar dewasa di internet.

Dari survei tersebut diperoleh kesimpulan bahwa 100 persen responden memiliki telepon genggam. Sedangkan terkait kepemilikan gambar dan film dewasa diketahui bahwa di 92 persen telepon seluler siswa putra terdapat konten dewasa dan film dewasa, sedangkan untuk siswa putri mencapai 87 persen. "Secara keseluruhan 90 persen ada konten porno di handphone mereka," kata Isa.

Terhadap poin "pernah melihat film atau gambar dewasa", sebanyak 97 persen siswa putra menyatakan pernah melihat dan 92 persen siswa putri mengatakan hal yang sama. Sehingga secara keseluruhan 95 persen siswa putra dan putri pernah melihat hal tersebut.

Adapun tentang pernah tidaknya melihat konten porno di internet, 97 persen siswa putra menyatakan pernah, sedangkan untuk siswi 87 persen. "Artinya 92 persen melihat konten porno di internet," ujar Isa.

Menurut Isa survei dilakukan pada awal Agustus-12 September 2012 bersamaan dengan sosialisasi penanganan permasalahan anak yang digelar oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Surabaya. Bagi Isa, temuan fakta itu cukup mengejutkan. "Perlu menjadi perhatian bersama agar kepemilikan handphone untuk siswa sekolah dipakai untuk hal-hal positif," kata Isa.

Isa menduga fenomena serupa tidak hanya terjadi pada siswa jenjang SMA. Di jenjang SD dan SMP, kata dia, sangat mungkin sekali terjadi hal serupa. Sebab, secara emosional, keingintahuan anak-anak serta remaja terhadap hal-hal berbau porno sangat tinggi. "Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi putra putrinya," ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan menyatakan hasil survei itu menjadi peringatan tidak hanya bagi Pemerintah Surabaya namun juga orang tua serta sekolah. Karena itu untuk meminimalkan penyimpangan, Ikhsan akan mengambil kebijakan terkait penggunaan telepon genggam di lingkungan sekolah. "Siswa dilarang bebas bawa handphone ke sekolah, karena mengganggu konsentrasi belajar," kata Ikhsan.

KUKUH S WIBOWO

Soal Haji, Menteri Agama Dinilai Tak Punya Empati



TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak sejumlah kerabatnya beribadah haji mengundang reaksi dari sejumlah calon haji yang hingga kini masih menunggu kepastian keberangkatan. Salah satunya, calon haji asal Baturan, Karanganyar, Jawa Tengah, sebut saja namanya Sandy, 68 tahun.

Pria ini menilai Menteri Suryadharma tidak memiliki empati. Soalnya, kata dia, Menteri Agama dengan mudah menggunakan uang negara mengajak kerabatnya untuk beribadah haji, sementara banyak calon haji yang belum mendapat kepastian kapan bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Sepertinya tidak kasihan kepada mereka yang harus menunggu lama. Di Solo saja, ada yang sudah menunggu 8 tahun," ujar pria yang enggan disebutkan jati dirinya itu, kemarin. Dia sendiri mengaku sudah antre selama 3 tahun untuk berangkat menunaikan ibadah haji.

Menteri Suryadharma, sebagai amirul hajj pada tahun ini, membawa 35 orang dalam rombongannya ke Arab Saudi. Rombongan tersebut terdiri atas istri, anak, menantu, adik, ajudan, kolega partai, serta sejumlah kerabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.

Irlinda Armarisa, calon haji lainnya yang harus menunggu 10 tahun, menilai hal itu kurang adil. Menurut dia, meskipun berhak, seharusnya Menteri bisa memperhatikan asas keadilan. "Saya melihatnya kepada tanggung jawab moral saja," ujar calon haji dari Cipinang, Jakarta Timur, ini.

Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Kurdi Mustofa, menduga 35 orang yang ikut rombongan Menteri Agama menggunakan kuota sisa. Dia menjelaskan, kuota itu batal digunakan para calon haji karena meninggal dunia, sakit, maupun melahirkan. "Kuota itu seharusnya didistribusikan Kementerian Agama ke sejumlah daerah," ujar Kurdi, kemarin. Namun, menurut dia, malah ada sebagian yang disimpan Kementerian untuk digunakan sendiri.

Kurdi membandingkannya dengan rombongan haji saat Menteri Agama dijabat Maftuh Basyuni pada 2008. Kurdi sempat ikut rombongan Menteri Maftuh saat itu. Namun, hanya empat orang yang ikut, yakni dirinya, seorang penerjemah, sang Menteri, dan istri.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Mochammad Romahurmuziy, mengatakan rombongan haji Menteri Suryadharma tidak menggunakan anggaran negara. "Fitnah bahwa rombongan itu dibiayai negara," kata dia, kemarin.

Selain pegawai Kementerian Agama dan tim Suryadharma, menurut Romahurmuziy, anggota lainnya dalam rombongan itu berangkat haji sebagai calon haji khusus (ONH Plus) melalui agen perjalanan swasta dengan dana sendiri.

ISTMAN MP | ISMA SAVITRI | ADITYA BUDIMAN | SUBKHAN | SUKM

Dirut RNI siap Ungkap Anggota DPR Peminta Upeti


TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro mengatakan siap mempertanggungjawabkan pernyataannya soal adanya permintaan upeti dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat kepada dirinya ketika baru dilantik menjadi pejabat badan usaha milik negara. "Saya akan beberkan agar tidak jadi fitnah," kata Ismed, Jumat, 26 Oktober 2012.

Pernyataan Ismed memang memicu polemik. Politikus dari Fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, menilai Ismed justru pernah memeras anggota DPR. "Serangan balik macam itu sangat arogan," kata Ismed keras. Menurut dia, permintaan upeti dari anggota DPR kepada BUMN adalah rahasia umum. "Buktinya, banyak anggota DPR diadili," katanya.

Sebelumnya, Ismed mengaku pernah dimintai upeti oleh anggota DPR. Permintaan itu disampaikan lewat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT RNI. "Katanya, itu sudah turun-temurun," kata Ismed.

Perseteruan antara Ismed dan DPR ini adalah lanjutan dari konflik antara bos BUMN Dahlan Iskan dan parlemen. Dahlan disoroti karena berterima kasih kepada Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengirim edaran Nomor SE-542/Seskab/IX/2012. Surat itu berjudul "Pengawalan APBN 2013-2014 dengan Mencegah Praktik Kongkalikong."

ANANDA PUTRI

Gayus Lumbuun: Saya Sengaja Disudutkan


TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Agung Gayus Lumbuun mengaku mendapat kesan bahwa dirinya selalu disudutkan sejak bekerja di Mahkamah Agung. Dua pejabat yang selalu memojokkan dia, kata mantan politikus PDIP ini, adalah Ketua Muda Pidana Khusus MA Djoko Sarwoko dan Sekretaris MA Nurhadi.

"Mereka bekerja sama menyudutkan saya," kata Gayus ketika dihubungi Jumat, 26 Oktober 2012. Djoko, menurut Gayus, juga mendukung semua langkah Nurhadi. Sampai-sampai Nurhadi berani mengancam akan melabrak dirinya.

Gayus prihatin dengan tindakan dua pejabat Mahkamah Agung itu. "Mereka bisa membawa MA menjadi lembaga peradilan yang bisa dikendalikan kaum pengusaha," katanya.

Gayus membantah dirinya mengincar posisi Djoko Sarwoko sebagai Ketua Muda Pidana Khusus. Djoko memang akan pensiun akhir tahun ini. "Itu tuduhan sesat," katanya.

TRI SUHARMAN

Naskah Sumpah Pemuda Tak Orisinal?

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal mengatakan Sumpah Pemuda merupakan bentuk kepalsuan yang dibuat oleh Presiden Sukarno. Tujuannya untuk menangkal upaya-upaya yang memecah belah bangsa. "Sumpah pemuda itu produk tahun 1950-an," kata Rizal dalam diskusi "Sumpah Pemuda, Sumpah Serpah" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 27 Oktober 2012.


Menurut Rizal, isi teks pasca-1950 berbeda dengan aslinya. Menurut surat kabar harian Sinpo, bunyi aslinya adalah sebagai berikut:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa, bahasa Indonesia.

"Jadi teks yang sekarang itu merupakan produk masa depan, terutama kata-kata ''satu'' yang ada di tiap poin Sumpah Pemuda itu. Ini kepalsuan sejarah," ujar Rizal. Ia juga mengatakan sebenarnya naskah itu bukan sumpah, tetapi deklarasi sebuah kongres pemuda. Agar terlihat sakral, kata Rizal, Sukarno menggantinya menjadi "Sumpah Pemuda".

Sebelum tahun 1950-an, menurut Rizal, tanggal 28 Oktober adalah perayaan untuk mengenang lagu Indonesia Raya ketika pertama kali dikumandangkan. Situasi demokrasi liberal yang memecah belah membuat Sukarno menjadikan tanggal itu sebagai momen memotivasi persatuan bangsa, terutama pemuda.

Apa pun sejarahnya, aktivis buruh dan perempuan Dita Indah Sari mengatakan Sumpah Pemuda merupakan penghargaan sebuah pluralisme bangsa. "Koran yang memuatnya merupakan koran etnis Tionghoa, gedung untuk kongres milik orang Katolik," ucap Dita.

Selain itu, momen sumpah pemuda merupakan upaya menolak sentimen kolonialisme yang bersuku-suku dan berstrata sosial. Generasi muda Indonesia, kata Dita, sudah semestinya bercermin pada peristiwa 28 Oktober 1928 ini. Misalnya, peristiwa penggulingan kekuasaan pada tahun 1998, juga erat kaitannya dengan Sumpah Pemuda.

"Pada tahun 1998 itu semangatnya hampir sama dengan 1928. Untuk merebut kekuasaan dari kaum tua," ujar Dita. Semangat 1998 melepaskan diri dari penjajahan dan memperjuangkan pluralisme pemikiran dan pendapat.

SUNDARI

Alasan Alfred Simanjuntak Dahulukan Pemudi

TEMPO.CO, Jakarta -Nama Alfred Simajuntak terukir karena menciptakan lagu Bangun Pemudi Pemuda yang dinyanyikan setiap menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. Ditemui di kediamannya di Bintaro, Tangerang, dua pekan lalu, Alfred yang usianya 92 tahun ini kerap menyanyikan beberapa lagu hingga tuntas.

Di awal pertemuan, Alfred melantunkan lagu Bengawan Solo dan dilanjukan Dago Inang Sarge, lalu meluncur lantunan lagu Hai Ibu Terkasih dari mulutnya. Ketika Tempo salah menyebut judul Bangun Pemuda Pemudi, Alfred langsung meralat. “Pemudi lebih dulu, di mana-mana pemudi di utamakan, pemuda nomor dua. Jadi jangan pernah menganggap pemuda paling hebat,paling pintar. Di seluruh dunia begitu pemudi diutamakan. Bahasa Inggris ladies and gentlemen... (Alfred mengucapkan dengan beberapa bahasa Jerman, Belanda dan Jepang),” kata pria kelahiran Tapanuli Utara, 20 September 1920.

Pria ini memang menguasai enam bahasa, yakni Jerman, Inggris, Belanda, Batak, Jepang dan Jawa. Alfred menceritakan bagaimana ia mendapatkan inspirasi lagu Bangun Pemudi Pemuda. Saat itu Alfred muda masih berusia 23 tahun dan menjadi guru di Sekolah Rakyat di Semarang. Menurutnya ketika mandi tiba-tiba dia mendapatkan nada sebuah lagu.

“Tiba-tiba lahir lagu itu..dam..dam.dam…daaammm…jadi saya dapat nadanya dulu baru liriknya,” kata Alfred yang kini lebih banyak melakukan pelayanan di gereja. “Lagunya saya buat cepat cuma satu malam, besoknya sudah jadi.” (Baca: Di Kamar Mandi, Lagu Bangun Pemudi Pemuda Tercipta )

Alfred mengaku, lirik awal lagu tersebut bukan menceritakan soal patrotisme untuk para pemuda saat itu. “Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia, gergaji tiga tempatnya sungguh indahlah…anak segala bangsa di Indonesia menjadi bersaudara rukun semua…,” Alfred melantunkan lagu itu hingga selesai, dan dia masih hafal liriknya. (Baca: Alfred Simajuntak: Lagu itu Mengobarkan Semangat).

“Saya harus bikin lagu untuk sekolah. Waktu itu di semarang, sekolah guru. Tiba-tiba lahir lagu itu. Di sana ada enam kelas, saya diminta bikin lagu Sekolah rakyat Sempurna Indonesia. Lalu diubah ke…bangun pemudi pemuda Indonesia..tangan bajumu singsingkan untuk negara..masa yang akan datang kewajibanmulah..menjadi tanggunganmu terhadap nusa..,” Alfred menyanyikan kembali lagu Bangun Pemudi Pemuda. “Bait kedua saya sudah lupa,” katanya.

Menurut Alfred, perubahan lirik dari sekolah rakyat menjadi lagu kebangsaan, bukan permintaan dari pemerintah. “Tadinya lagu itu lagu sekolah, tapi saya angkat ke lagu nasional. Kata-kata itu saya dapat sendiri, bukan karena permintaan dari pemerintah,” ujarnya.

Meski lagunya dinyanyikan setiap tahun sejak 1945 hingga sekarang, Alfred mengaku tidak pernah mendapatkan bayaran dari pemerintah. “Enggak pernah dapat royalty dari pemerintah sejak dulu sampai sekarang, Hanya dari penerbit yang terbitkan lagu-lagu saya. Mungkin pemerintah tidak kenal siapa saya,” kata Alfred.

ALIA FATHIYAH

Keponakan Miranda Goeltom Gedor Penjara KPK

TEMPO.CO, Jakarta - Reza, keponakan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, Jumat, 26 Oktober 2012, naik pitam di depan penjara Komisi Pemberantasan Korupsi. Sambil mengisap rokok, dia menggedor-gedor pintu tahanan yang memenjarakan tantenya yang terlibat kasus suap itu.

"Saya sudah lama menunggu," ia berkali-kali berteriak. Reza dan sanak keluarga Miranda memang sudah agak lama belum mendapat giliran membesuk perempuan bekas penguasa Bank Sentral ini.

Petugas tahanan KPK kemudian menjelaskan bahwa ruang tahanan KPK hanya bisa dikunjungi lima penjenguk setiap kali masa besuk. Untuk memberi giliran semua orang, para pembesuk hanya diizinkan berada 5 menit di dalam ruang tahanan. "Aturannya begitu, Bapak harus sabar," kata si petugas dengan tenang.

Reza masih sempat mencoba berdebat, sampai beberapa orang pembesuk sebelumnya keluar. Karena sudah ada jatah kosong, Reza pun dipersilakan masuk.

Setiap hari, setiap tahanan KPK hanya memperoleh dua jam waktu besuk, sejak pukul 9 pagi. Selain Miranda, KPK juga sedang menahan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, dan hakim ad hoc tindak pidana korupsi, Kartini Marpaung. Selain itu, ada juga konglomerat Hartati Murdaya.

PRIHANDOKO

JK dan Jokowi Dampingi Presiden SBY di Istiqlal

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kiri), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri), dan wakil mentri agama Nasaruddin Umar (kanan), melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/10). TEMPO/Tony Hartawan

Tersangka Simulator SIM Bisa Hilangkan Bukti


TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti Yenti Garnasih mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi harus berhati-hati ketika dua tersangka Komisaris Besar Teddy Rusmawan dan Komisaris Legimo dibebaskan. Alasannya, dua orang tersebut bisa saja melarikan diri atau menghilangkan barang bukti kasus pengadaan alat simulator SIM.

"Ini akibat kasus yang tumpang tindih, merugikan efektivitas penyidikan," kata Yenti ketika dihubungi, Kamis, 25 Oktober 2012. Menurut ia, Teddy dan Legimo masih belum diketahui keterlibatannya. Untuk itulah, KPK harus kerja keras dan cepat mencari keterkaitan dua polisi ini sebelum menghilangkan barang bukti.

Sebelumnya, Kepolisian RI menyatakan tidak lagi mengusut kasus dugaan korupsi simulator alat uji surat izin mengemudi. Kelima terangka diserahkan ke KPK. Kelima itu adalah pejabat pembuat komitmen Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Budi Susanto, Komisaris Besar Teddy Rusmawan, Komisaris Legimo, dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang.

Sedangkan KPK hanya menetapkan empat orang yakni Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Budi Susanto, dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang. Dua tersangka akan dibebaskan karena habis masa tahanannya, 31 Oktober 2012.

"Kalau masa tahanannya sudah habis, memang harus dibebaskan," ucap Yenti. Namun risiko pembebasan tahanan, ujar Yenti ada tiga yakni melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan melakukan kejahatan lagi. Yenti berharap dua orang perwira polisi ini benar-benar tidak bersalah sehingga tidak berimbas pada penguakan kasus dugaan korupsi simulator SIM.

SUNDARI

Cicak vs Buaya Memanas Lagi, Kini Polri Gugat KPK


TEMPO.CO, Jakarta - Korps Lalu Lintas Markas Besar Polri menggugat perdata Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut terkait dengan penggeledahan kasus suap simulator ujian surat izin mengemudi, di kantor Korps Lantas, akhir Juli lalu.

"Kami melakukan tindakan hukum dengan meminta pengacara mendaftarkan ke pengadilan," kata Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Puji Hartanto, usai salat Idul Adha di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jumat, 26 Oktober 2012.

Puji menjelaskan, Korlantas menggugat KPK karena hingga kini lembaga antirasuah itu tidak memberi kepastian nasib dokumen yang disita dalam penggeledahan. Menurut Puji, sebagian dari dokumen yang disita KPK tidak terkait dengan kasus suap simulator.

Korlantas, kata Puji, sebelumnya sudah mengirim surat ke KPK yang intinya meminta agar dokumen yang tidak terkait dengan kasus simulator dikembalikan. Dokumen-dokumen itu terkait dengan proses pengadaan yang belum dilakukan Korlantas tahun ini. Menurut Puji, karena disita KPK, proses pengerjaan proyek akhirnya terganggu.

Surat itu direspons KPK. Mereka meminta Mabes agar mengirimkan perincian dokumen yang dinilai tak terkait dengan kasus simulator. Oleh Mabes, permintaan KPK ditanggapi dengan mengirim daftar dokumen yang dimaksud. Namun, hingga kini, surat terakhir yang ditandatangani Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo itu belum berbalas.

Sikap tak acuh KPK inilah yang dinilai Mabes mengganggu kinerja lembaganya. Apalagi surat sudah dikirim lebih dari sebulan lalu. Korlantas, menurut Puji, juga tak mempermasalahkan jika KPK menilai semua dokumen terkait dengan kasus simulator SIM. Namun, menurutnya, hal itu harus dijelaskan KPK.

"Padahal KPK tinggal bilang saja, "Hei polisi, sabar dong!". Nah, itu kan sebenarnya gampang. Ringan saja. Tapi, surat kami belum dibalas, makanya kami melakukan upaya hukum dengan gugatan perdata," ujar Puji.

Gugatan Korlantas ke KPK didaftarkan pengacara Hotma Sitompul, Juniver Girsang, dan Tommy Sihotang, ke PN Jaksel, kemarin. Mereka menuntut ganti rugi material sebesar Rp 425 miliar dan nonmaterial Rp 6 miliar, karena KPK dianggap telah melakukan pelanggaran dalam proses penggeledahan.

ISMA SAVITRI