Minggu, 28 Oktober 2012

Bawaslu Diminta Bongkar Manuver KPU

JAKARTA--MICOM: Pengunduran pengumuman verifikasi partai politik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan lembaga tersebut tidak bekerja dengan efektif dan proporsional. Bawaslu perlu dilibatkan untuk membongkar manuver KPU.

"Pernyataan KPU bahwa ada beberapa persoalan administratif parpol yang harus terus diteliti tidak terlalu meyakinkan. Sebab, asumsi awalnya, verifikasi kedua harusnya sudah lebih sederhana," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, Jakarta, Sabtu (27/10).

Ia mengatakan pada verifikasi pertama telah ada identifikasi berbagai kekurangan parpol. Sedangkan verifikasi tahap selanjutnya adalah mengecek data-data perubahan yang diberikan parpol. "Artinya tidak mulai dari nol kembali. Tapi, kenyataannya itu juga tidak mudah bagi KPU," kata Ray.

Pernyataan KPU bahwa ada persoalan pemberkasan malah menimbulkan tanda tanya lebih lanjut. "Pemberkasan seperti apa yang dimaksud oleh KPU. Bukankah memang sejak awal verifikasi, pemberkasan juga telah dilakukan," katanya.

Rapat KPU yang sangat tertutup juga menimbulkan tanda tanya. "Apa yang harus ditutupi. Toh pada ujungnya tetap harus diumumkan," kata Ray.

Ia menambahkan, kalau tidak ada sesuatu yang bersifat sangat rahasia, sebaiknya rapat-rapat seperti itu dibuka saja dan ditampilkan seluruh data-data parpol.

"Dengan membuka data-data yang dimaksud maka semua tahu dan paham mengapa satu parpol diloloskan, dan yang lain tidak," tukasnya.

Menurutnya, prinsip tertutup KPU cukup pada waktu verifikasi. Alasannya, karena ada unsur kekhawatiran para verifikator berhubungan dengan partai politik calon peserta pemilu.

"Tetapi waktu hendak menetapkan calon parpol yang lolos atau tidak, sebaiknya itu dilakukan dalam rapat terbuka," tukasnya.

Menurut Ray, keterlibatan Bawaslu perlu untuk membongkar berbagai kecurigaan manuver KPU. "Tanpa keterlibatan Bawaslu, akan sulit memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa jadwal pengumuman dua kali dimundurkan, apa yang jadi kendala, dan lain sebagainya. Bawaslu harus bergerak," kata Ray. (OX/OL-8)

Tidak ada komentar: