Kamis, 25 Oktober 2012

HS, Anggota Polsek Tamansari Dapat Foto Seronok Novi dari Wartawan

E Mei Amelia R - detikNews


Jakarta - Anggota Polsek Tamansari berinisial HS kedapatan menyimpan foto seksi Novi Amilia (25), penabrak 7 orang di Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Petugas Pejabat Pengawas (Pawas) berpangkat Iptu itu mengaku mendapat foto Novi itu dari seorang wartawan yang saat itu meliput.

"Dari hasil pemeriksaan anggota tadi siapa yang memfoto demikian, kita sudah mengkerucut terhadap wartawan berinisial WO. Dia (HS) yang di dalam HP-nya ada 2 gambar ini (gambar Novi) menerima limpahan foto dari WO," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10/2012).

Dari hasil pemeriksaan metadata tim cyber crime, terdapat 2 foto gambar Novi dalam keadaan hanya mengenakan bra dan celana hot pants di kartu memori BlackBerry milik HS. Foto itu diambil beberapa saat setelah Novi diamankan di Mapolsek Tamansari.

Dua foto Novi yang gambarnya tersimpan di handphone HS ini adalah gambar yang sama dengan yang tersebar di internet.

"Dari hasil pemeriksaan laboratoris dan keterangan saksi, barang bukti (foto Novi-red) tersebut berupa pengiriman foto via BBM kepada saudara HS dari WO," kata Rikwanto.

Namun, apakah foto tersebut disebarkan oleh WO melalui internet? Rikwanto melanjutkan, pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan dari WO untuk memastikan hal itu.

"Untuk itu kita mengkerucut ke WO, nanti apakah WO menerima pelimpahan (kiriman) atau langsung memfoto pada objek (Novi-red)," jelas Rikwanto.

Selain berdasar keterangan HS, polisi juga memperoleh keterangan dari seorang polwan berinisial DI. Saat DI mengambil foto Novi dalam pose berdiri dengan hanya mengenakan bra dan hot pants ini, juga ada orang lain yang mengambil foto tersebut dari posisi yang sama.

"Berdasarkan keterangan DI, waktu dia mengambil foto Novi itu ada WO di sampingnya yang juga menjepret Novi," ujar Rikwanto.

Selain memeriksa HS dan DI, provost juga memeriksa petugas buser yang saat itu piket dan ikut mengawasi Novi saat berada di ruang penyidik.

"Dari keterangan anggota yang jaga, di ruang itu diserbu masyarakat dan media selain petugas juga tentunya," kata Rikwanto.

Dijelaskan Rikwanto, kamar penyidik itu tertutup. Pintu ruangan dilapisi kaca buram yang tidak memungkinkan pengambilan foto melalui kaca pintu karena tidak tembus pandang, hanya buram saja.

"Ini tentu ada yang masuk, ini ada penyidik dan media. Anggota di dalam menyaksikan ada media yang ambil foto Novi," tutup Rikwanto.

Sementara itu, Kepala Polres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari WO terkait foto tersebut.

"Tapi kan belum tentu dia (WO) yang menyebarkan ke internet," kata Suntana.

Suntana mengatakan, pihaknya akan melakukan penyidikan lebih intensif guna mengetahui siapa pelaku penyebaran foto Novi hingga akhirnya tersebar di internet.

"Seseorang yang memfoto belum tentu dia yang upload. Yang jadi pidana itu adalah orang yang upload ke internet, itulah yang akan kita cari. Dan itu perlu waktu yang cukup lama," jelas Suntana.

Jika terbukti WO adalah yang menyebarkan foto Novi melalui internet dan alat teknologi lainnya, maka WO bisa dijerat UU ITE.

"Tapi kalau hanya memfoto saja, siapa pun itu akan kita tindak. Namun pasalnya apa, nanti kita lihat kerangka hukumnya," ujar Suntana di lokasi yang sama.

(mei/ndr) Jakarta - Anggota Polsek Tamansari berinisial HS kedapatan menyimpan foto seksi Novi Amilia (25), penabrak 7 orang di Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Petugas Pejabat Pengawas (Pawas) berpangkat Iptu itu mengaku mendapat foto Novi itu dari seorang wartawan yang saat itu meliput.

"Dari hasil pemeriksaan anggota tadi siapa yang memfoto demikian, kita sudah mengkerucut terhadap wartawan berinisial WO. Dia (HS) yang di dalam HP-nya ada 2 gambar ini (gambar Novi) menerima limpahan foto dari WO," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10/2012).

Dari hasil pemeriksaan metadata tim cyber crime, terdapat 2 foto gambar Novi dalam keadaan hanya mengenakan bra dan celana hot pants di kartu memori BlackBerry milik HS. Foto itu diambil beberapa saat setelah Novi diamankan di Mapolsek Tamansari.

Dua foto Novi yang gambarnya tersimpan di handphone HS ini adalah gambar yang sama dengan yang tersebar di internet.

"Dari hasil pemeriksaan laboratoris dan keterangan saksi, barang bukti (foto Novi-red) tersebut berupa pengiriman foto via BBM kepada saudara HS dari WO," kata Rikwanto.

Namun, apakah foto tersebut disebarkan oleh WO melalui internet? Rikwanto melanjutkan, pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan dari WO untuk memastikan hal itu.

"Untuk itu kita mengkerucut ke WO, nanti apakah WO menerima pelimpahan (kiriman) atau langsung memfoto pada objek (Novi-red)," jelas Rikwanto.

Selain berdasar keterangan HS, polisi juga memperoleh keterangan dari seorang polwan berinisial DI. Saat DI mengambil foto Novi dalam pose berdiri dengan hanya mengenakan bra dan hot pants ini, juga ada orang lain yang mengambil foto tersebut dari posisi yang sama.

"Berdasarkan keterangan DI, waktu dia mengambil foto Novi itu ada WO di sampingnya yang juga menjepret Novi," ujar Rikwanto.

Selain memeriksa HS dan DI, provost juga memeriksa petugas buser yang saat itu piket dan ikut mengawasi Novi saat berada di ruang penyidik.

"Dari keterangan anggota yang jaga, di ruang itu diserbu masyarakat dan media selain petugas juga tentunya," kata Rikwanto.

Dijelaskan Rikwanto, kamar penyidik itu tertutup. Pintu ruangan dilapisi kaca buram yang tidak memungkinkan pengambilan foto melalui kaca pintu karena tidak tembus pandang, hanya buram saja.

"Ini tentu ada yang masuk, ini ada penyidik dan media. Anggota di dalam menyaksikan ada media yang ambil foto Novi," tutup Rikwanto.

Sementara itu, Kepala Polres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari WO terkait foto tersebut.

"Tapi kan belum tentu dia (WO) yang menyebarkan ke internet," kata Suntana.

Suntana mengatakan, pihaknya akan melakukan penyidikan lebih intensif guna mengetahui siapa pelaku penyebaran foto Novi hingga akhirnya tersebar di internet.

"Seseorang yang memfoto belum tentu dia yang upload. Yang jadi pidana itu adalah orang yang upload ke internet, itulah yang akan kita cari. Dan itu perlu waktu yang cukup lama," jelas Suntana.

Jika terbukti WO adalah yang menyebarkan foto Novi melalui internet dan alat teknologi lainnya, maka WO bisa dijerat UU ITE.

"Tapi kalau hanya memfoto saja, siapa pun itu akan kita tindak. Namun pasalnya apa, nanti kita lihat kerangka hukumnya," ujar Suntana di lokasi yang sama.

(mei/ndr) Jakarta - Anggota Polsek Tamansari berinisial HS kedapatan menyimpan foto seksi Novi Amilia (25), penabrak 7 orang di Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Petugas Pejabat Pengawas (Pawas) berpangkat Iptu itu mengaku mendapat foto Novi itu dari seorang wartawan yang saat itu meliput.

"Dari hasil pemeriksaan anggota tadi siapa yang memfoto demikian, kita sudah mengkerucut terhadap wartawan berinisial WO. Dia (HS) yang di dalam HP-nya ada 2 gambar ini (gambar Novi) menerima limpahan foto dari WO," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10/2012).

Dari hasil pemeriksaan metadata tim cyber crime, terdapat 2 foto gambar Novi dalam keadaan hanya mengenakan bra dan celana hot pants di kartu memori BlackBerry milik HS. Foto itu diambil beberapa saat setelah Novi diamankan di Mapolsek Tamansari.

Dua foto Novi yang gambarnya tersimpan di handphone HS ini adalah gambar yang sama dengan yang tersebar di internet.

"Dari hasil pemeriksaan laboratoris dan keterangan saksi, barang bukti (foto Novi-red) tersebut berupa pengiriman foto via BBM kepada saudara HS dari WO," kata Rikwanto.

Namun, apakah foto tersebut disebarkan oleh WO melalui internet? Rikwanto melanjutkan, pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan dari WO untuk memastikan hal itu.

"Untuk itu kita mengkerucut ke WO, nanti apakah WO menerima pelimpahan (kiriman) atau langsung memfoto pada objek (Novi-red)," jelas Rikwanto.

Selain berdasar keterangan HS, polisi juga memperoleh keterangan dari seorang polwan berinisial DI. Saat DI mengambil foto Novi dalam pose berdiri dengan hanya mengenakan bra dan hot pants ini, juga ada orang lain yang mengambil foto tersebut dari posisi yang sama.

"Berdasarkan keterangan DI, waktu dia mengambil foto Novi itu ada WO di sampingnya yang juga menjepret Novi," ujar Rikwanto.

Selain memeriksa HS dan DI, provost juga memeriksa petugas buser yang saat itu piket dan ikut mengawasi Novi saat berada di ruang penyidik.

"Dari keterangan anggota yang jaga, di ruang itu diserbu masyarakat dan media selain petugas juga tentunya," kata Rikwanto.

Dijelaskan Rikwanto, kamar penyidik itu tertutup. Pintu ruangan dilapisi kaca buram yang tidak memungkinkan pengambilan foto melalui kaca pintu karena tidak tembus pandang, hanya buram saja.

"Ini tentu ada yang masuk, ini ada penyidik dan media. Anggota di dalam menyaksikan ada media yang ambil foto Novi," tutup Rikwanto.

Sementara itu, Kepala Polres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari WO terkait foto tersebut.

"Tapi kan belum tentu dia (WO) yang menyebarkan ke internet," kata Suntana.

Suntana mengatakan, pihaknya akan melakukan penyidikan lebih intensif guna mengetahui siapa pelaku penyebaran foto Novi hingga akhirnya tersebar di internet.

"Seseorang yang memfoto belum tentu dia yang upload. Yang jadi pidana itu adalah orang yang upload ke internet, itulah yang akan kita cari. Dan itu perlu waktu yang cukup lama," jelas Suntana.

Jika terbukti WO adalah yang menyebarkan foto Novi melalui internet dan alat teknologi lainnya, maka WO bisa dijerat UU ITE.

"Tapi kalau hanya memfoto saja, siapa pun itu akan kita tindak. Namun pasalnya apa, nanti kita lihat kerangka hukumnya," ujar Suntana di lokasi yang sama.

(mei/ndr) Jakarta - Anggota Polsek Tamansari berinisial HS kedapatan menyimpan foto seksi Novi Amilia (25), penabrak 7 orang di Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Petugas Pejabat Pengawas (Pawas) berpangkat Iptu itu mengaku mendapat foto Novi itu dari seorang wartawan yang saat itu meliput.

"Dari hasil pemeriksaan anggota tadi siapa yang memfoto demikian, kita sudah mengkerucut terhadap wartawan berinisial WO. Dia (HS) yang di dalam HP-nya ada 2 gambar ini (gambar Novi) menerima limpahan foto dari WO," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10/2012).

Dari hasil pemeriksaan metadata tim cyber crime, terdapat 2 foto gambar Novi dalam keadaan hanya mengenakan bra dan celana hot pants di kartu memori BlackBerry milik HS. Foto itu diambil beberapa saat setelah Novi diamankan di Mapolsek Tamansari.

Dua foto Novi yang gambarnya tersimpan di handphone HS ini adalah gambar yang sama dengan yang tersebar di internet.

"Dari hasil pemeriksaan laboratoris dan keterangan saksi, barang bukti (foto Novi-red) tersebut berupa pengiriman foto via BBM kepada saudara HS dari WO," kata Rikwanto.

Namun, apakah foto tersebut disebarkan oleh WO melalui internet? Rikwanto melanjutkan, pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan dari WO untuk memastikan hal itu.

"Untuk itu kita mengkerucut ke WO, nanti apakah WO menerima pelimpahan (kiriman) atau langsung memfoto pada objek (Novi-red)," jelas Rikwanto.

Selain berdasar keterangan HS, polisi juga memperoleh keterangan dari seorang polwan berinisial DI. Saat DI mengambil foto Novi dalam pose berdiri dengan hanya mengenakan bra dan hot pants ini, juga ada orang lain yang mengambil foto tersebut dari posisi yang sama.

"Berdasarkan keterangan DI, waktu dia mengambil foto Novi itu ada WO di sampingnya yang juga menjepret Novi," ujar Rikwanto.

Selain memeriksa HS dan DI, provost juga memeriksa petugas buser yang saat itu piket dan ikut mengawasi Novi saat berada di ruang penyidik.

"Dari keterangan anggota yang jaga, di ruang itu diserbu masyarakat dan media selain petugas juga tentunya," kata Rikwanto.

Dijelaskan Rikwanto, kamar penyidik itu tertutup. Pintu ruangan dilapisi kaca buram yang tidak memungkinkan pengambilan foto melalui kaca pintu karena tidak tembus pandang, hanya buram saja.

"Ini tentu ada yang masuk, ini ada penyidik dan media. Anggota di dalam menyaksikan ada media yang ambil foto Novi," tutup Rikwanto.

Sementara itu, Kepala Polres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari WO terkait foto tersebut.

"Tapi kan belum tentu dia (WO) yang menyebarkan ke internet," kata Suntana.

Suntana mengatakan, pihaknya akan melakukan penyidikan lebih intensif guna mengetahui siapa pelaku penyebaran foto Novi hingga akhirnya tersebar di internet.

"Seseorang yang memfoto belum tentu dia yang upload. Yang jadi pidana itu adalah orang yang upload ke internet, itulah yang akan kita cari. Dan itu perlu waktu yang cukup lama," jelas Suntana.

Jika terbukti WO adalah yang menyebarkan foto Novi melalui internet dan alat teknologi lainnya, maka WO bisa dijerat UU ITE.

"Tapi kalau hanya memfoto saja, siapa pun itu akan kita tindak. Namun pasalnya apa, nanti kita lihat kerangka hukumnya," ujar Suntana di lokasi yang sama.

(mei/ndr)

Tidak ada komentar: