Minggu, 10 Juni 2012

Zamhur : Satu Kali Pimpinan Bohong, Bawahan Seribu Kali

BANGKINANG-Semua pimpinan di instansi pemerintah hendaknya menyadari bahwa sesungguhnya staf adalah alat pimpinan untuk mencapai tujuan. Dan sebagai pimpinan hendaknya, “ Kita jangan merasa punya hak, tapi punya kewajiban ”. Staf atau katakanlah bawahan atau anak buah jangan dibohongi, sebab satu kali pimpinan bohong, maka seribu kali bawahan akan berbohong.
         
Ungkapan itu disampaikan mantan Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Kampar H Zamhur yang dikonfirmasi wartawan, Ahad (10/06/2012). Asisten I telah mengakhiri masa pengabdiannya sebagai asisten serta akan memasuki masa purna bakti atau pensiun.

" Pada intinya PNS itu tergantung pembinanya. PNS itu hendaknya dipandang pimpinan sebagai seorang anak dan pimpinan adalah ayah. Ayah jagan sampai menyakiti anaknya sendiri," ujarnya.
         
Ditegaskannya, kendaknya seorang pimpinan punya niat yang tulus dan ikhlas. Dan bila menemukan adanya PNS yang katakanlah sedikit nakal, maka pimpinan hendaknya menyadari bahwa untuk merubah seseorang untuk lebih baik, itu perlu waktu dan tak mungkin dilakukan secara instan. Justru karenanya pimpinan harus sabar dan punya rasa cinta kasih yang mendalam." Cara mengajar orang dewasa tak sama dengan anak kecil".

" Yang penting ditanamkan adalah membangun rasa malu tapi tidak memalukan yang bersangkutan," kata mantan Camat Bukit Batu yang juga pernah bertugas di Pulau Tujuh di Riau Kepulauan.
         
Mantan Kadis Sosnaker Kabupaten Kampar ini, juga pernah bertugas di daerah atau kecamatan yang masih tergolong miskin di Riau Kepulauan diwilayah terpecil. Dan juga pernah bertugas di Senapelan Pekanbaru yang termasuk wilayah perkotaan.

" Pengalaman bertugas selama menjadi abdi negara dan abdi masyarakat mendewasakan dirinya untuk menghadapi staf yang terkenan racun dunia yang didalam pribadi stafnya ada madun, madat dan judi." sebutnya.

Bahkan ketika salah seorang staf menghadap ketika mulut sang staf berbau minuman keras ia menerima staf tersebut dengan berlapang dada. Staf yang datang menemui sang Camat dengan mulut mengeluarkan aroma minuman keras diberi pengertian untuk secara perlahan mengurangi kebiasaan meminum minuman keras. Selanjutnya istri saya sebagai istrinya Camat juga berperan melakukan pembinaan terhadap istri-istri staf.

Camat dan istri tak perlu marah dan kepada istri staf ditanamkan rasa kasih sayang untuk senantiasa mencintai sang suami tercinta. Intinya, istri staf tersebutlah yang menyampaikan kepada sang suami yang suka madun, madat dan judi untuk menghentikan perangai buruknya. Si Istri akhirnya berkata kepada sang suami

" Bang berhentilah madun, madat dan judi, segan kita kepada Pak Camat dan Buk Camat," imbuhnya dengan suara serak dan mata sedikit berkaca-kaca mengenang nostalgia bertugas sebagai Camat puluhan tahun silam.

Selanjutnya sebagai seorang pimpinan di instansi pemerintah jangan berlaku “Sok Tahu”. Berikan tugas kepada bawahan secara baik dan benar sehingga bawahan merasa bahwa dari tugas yang diberikan tersebut ia punya kegiatan positif dan sekaligus punya harapan.

" Jangan berikan pekerjaan kepada bawahan seakan-akan pekerjaan tersebut adalah sebuah hukuman, tetapi berikan tugas atau pekerjaan kepada bawahan tersebut untuk kemajuan bawahan," sentilnya.

Khusus kepada PNS yang masuk kategori PNS baru hendaknya pimpinan memberikan perhatian dan pembinaan. PNS baru perlu dibina misalnya melalui pelatihan, pembinaan mental PNS, penanaman nilai-nilai pengabdian sebagai abdi negara yang dibangun dan dibina secara perlahan dan dilakukan secara terus menerus.

Seorang pimpinan jangan menganggap dirinya adalah orang kuat, sebaiknya pimpinan guna menghadapi berbagai kegiatan dan pekerjaan hendaknya memanggil seluruh staf. Jelaskan hal-hal yang akan dilakukan sejelas-jelasnya.

" Jangan ada dusta diantara kita," seloroh Zamhur.

Khusus kepada bawahan, Zamhur juga mengingatkan agar bawahan selalu mengikuti gendang atasan atau tepatnya." Jangan sampai beradu pulak dengan atasan atau pimpinan," tukasnya, seraya menyampaikan agar kerjakan dulu perintah atasan secara ikhlas, jangan terlalu sering menghadap atasan.

Intinya apapun keperluan pimpinan atau kebutuhan pimpinan segera  penuhi. Jangan bermain dua mata pisau dan jangan sekali-kali membuat skenario sendiri. “Di bidang tugas kita jangan sampai jadi Bupati Kedua”. Dan khusus bagi PNS yang punya jabatan diharapkan untuk tidak lari dari tanggung jawab, tetapi jangan pula menciptakan masalah.

Khusus mengenai berbagai kasus dan hubungan aparatur dan masyarakat dengan perusahaan, mantan Asisten I ini juga berpesan, sesungguhnya masalahnya terletak dari sudut pandang kita yang berbeda. Katakanlah ada perusahaan yang masuk tanpa izin, tapi yang jelas setiap yang masuk pasti ada yang membawa dan kehadiran investor sesungguhnya memang sangat diperlukan.

Lantas kedepan H Zamhur memprediksi bahwa akan lahir dan akan ada terus tuntutan agar dana APBN juga dikucurkan langsung ke desa-desa dan suka tidak suka akan terjadi pengembangan desa. Justru karenanya sudah saatnya seluruh pihak berkompeten melakukan persiapan dan kesiapan menghadapi kucuran dan pemberian dana APBN ke desa-desa.

Dan itu semua hendaknya dimulai dengan langkah pengucuran dana ADD dilakukan dengan total pembinaan dan bimbingan bagi seluruh Kepala Desa dan dilihat langsung aplikasinya dilapangan, sehingga pada waktunya kelak ketika dana APBN mengucur ke desa maka aparatur desa telah dalam kondisi siap untuk menerima dana APBN tersebut.

" Saya pribadi dan keluarga memohon maaf kepada seluruh aparatur pemerintah di Kabupaten Kampar, selama dalam menjalankan tugas, ada kata dan ucapan yang tidak pada tempatnya, harap mohon dimaafkan, begitu juga dirinya, sudah terlebih dahulu memaafkannya," pintanya.

Tidak ada komentar: