Senin, 25 Juni 2012

Kades Dan Lurah Perlu di Bekali Dengan Ilmu Dan Pengetahuan

BANGKINANG-Bupati Kampar H Jefry Noer meminta seluruh Kepala Desa (Kades) dan Lurah di Kabupaten Kampar untuk bersikap dan berbuat serius guna menyukseskan program ekonomi kerakyatan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kampar.

" Justru karenanya seluruh kades dan lurah di Kabupaten Kampar harus membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan tentang pertanian terpadu, khususnya pada bidang pertanian tanaman pangan, perikanan dan bidang peternakan," ujar mantan anggota DPRD Provinsi Riau.

Kata Jefri, bila diperlukan seluruh Kepala Desa (Kades) dan Lurah dapat saja melakukan study banding atau melihat secara langsung aplikasi kegiatan usaha pertanian terpadu di daerah-daerah di luar Provinsi Riau yang telah lebih duluan lebih maju.

" Dan selanjutnya dapat menerapkan kegiatan usaha pertanian terpadu tersebut di desa-desa masing-masing guna dicontoh masyarakat," ungkapnya.

Ketika ditemui Kompleks Diklat P4S Karya Nyata Pertanian Terpadu, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Ahad (24/06/2012).

" Hanya dengan cara memasyarakatkan usaha pertanian terpadu dan pengalokasian dana bergulir program ekonomi kerakyatan untuk masyarakat miskin maka upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan pengentasan rumah-rumah kumuh diwilayah Kabupaten Kampar akan dapat dituntaskan," ujarnya.

Dan untuk lebih memberikan pemahaman dan sekaligus pemberian bekal ilmu dan pengetahuan di bidang pertanian terpadu, maka seluruh kades dan lurah di kabupaten Kampar akan diberikan pembekalan yang bersifat khusus dalam tiga angkatan yang akan dibuka secara resmi.

Pada hari ini, Senin (25/06/2012) acaranya yang dipusatkan di Diklat P4S Karya Nyata Pertanian Terpadu Kubang Jaya, Siak Hulu.

Pemkab Kampar telah berbulat tekad untuk menzerokan kemiskinan, pengangguran dan menzerokan rumah-rumah kumuh yang secara yuridis formal dalam bentuk penerbitan Peraturan Bupati Kampar Nomor 6 Tahun 2012 tentang petunjuk pelaksanaan dana bergulir program ekonomi kerakyatan Kabupaten Kampar yang telah dikeluarkan pada tanggal, 22 Februari 2012.

Dan diharapkan dengan motto membangun desa menata kota dan merealitakan pelaksanaan dana bergulir program ekonomi kerakyatan maka dua tahun kedepan Kabupaten Kampar akan menjadi Kabupaten Termaju di Provinsi Riau.

Secara terpisah Direktur Utama PD BPR Sarimadu, Ir H. M Safri, M.Si ketika dihubungi Ahad (24/06/2012) di Bangkinang mengungkapkan bahwa Pemda Kampar dibawah kepemimpinan Bupati Kampar H Jefry Noer dan Wakil Bupati Kampar, H Ibrahim Ali SH sangat komit dengan program ekonomi kerakyatan yang direalitakan dengan penyaluran dana bergulir kepada masyarakat miskin
yang telah mengikuti pelatihan di Diklat P4S Karya Nyata Pertanian Terpadu Kubang Jaya, Siak Hulu.

Hingga akhir Mei 2012, grand total pengucuran dana bergulir untuk masyarakat berjumlah sebesar Rp 8.694.000.000,-. pengucuran dana bergulir tersebut untuk bidang peternakan sebesar Rp 7.025.000.000,-, bidang perikanan Rp 1. 169.000.000,- dan bidang pertanian sebesar Rp 500.000.000,-.

Jumlah pencairan dana bergulir pada bulan Juni 2012 terus meningkat, namun angka totalnya tentunya baru bisa diketahui pada akhir bulan Juni 2012 dan pada akhir bulan akan kita sampaikan kepada pihak berkompeten. Namun secara umum ternyata minat masyarakat, khususnya para alumni Diklat P4S Karya Nyata Pertanian Terpadu Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu untuk
mendapatkan dana bergulir cukup tinggi.

Sementara itu secara terpisah Edi Prayitno (32) alumni Diklat P4S Karya Nyata Kubang Jaya Siak Hulu yang saat ini berdomisili di Dusun III Sei Lembing Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang ketika ditemui di lokasi usaha peternakan sapinya pada Ahad (24/6) mengungkapkan bahwa para petani atau tepatnya para alumni Diklat P4S Karya Nyata hingga setakat ini masih merasakan bahwa birokrasi untuk mendapatkan pinjaman dana bergulir tersebut masih terlalu panjang. Akibatnya,
bila dalam tempo satu bulan sejak pinjaman diajukan dananya tak kunjung cair maka petani merasa bahwa permohonan pinjaman yang mereka ajukan telah menjadi hal yang sia-sia belaka.

Korban waktu bagi para calon peminjam dana bergulir hendaknya harus jadi perhatian pihak berkompeten, sebab hari-hari itu bagi para petani adalah kehidupan nyata. Jadi tolong birokrasi untuk mendapatkan dana bergulir program ekonomi kerakyatan itu dapat diperpendek rentang waktunya, harap Edi Prayitno.

Tidak ada komentar: