Selasa, 12 Juni 2012

Oknum PNS Humas Setda Kampar Larang Wartawan Buat Berita

+Khairuddin : Kalau Terbitkan Berhadapan Dengan Saya
BANGKINANG-Pelecehan terhadap profesi wartawan kembali terjadi, kali ini dialami oleh salah seorang wartawan media harian terbitan Pekanbaru, Riau H Khairuddin Domo. Dirinya merasa mendapat tindakan dan perlakuan yang kurang pantas dilakukan oleh seorang oknum pejabat di Bagian Hubungan Masyarakat, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kampar, Senin (11/06/2012) siang, kemarin, di ruang kerja Kasubag, Komplek Kantor Bupati Kampar, di Bangkinang.

Diungkapkan pria yang akrab disapa Domo, Selasa (12/06/2012) sore, saat dikonfirmasi wartawan, di Bangkinang. Katanya, bahwa kejadian itu bermula seusai rapat tertutup di yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar H Azwan, bertempat di Aula Rapat, Lantai III, Kantor Bupati Kampar. Adapun agenda rapat tersebut yakni mengenai rapat monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan proyek pembangunan di wilayah Kabupaten Kampar.

" Saya tidak menerobos masuk ke dalam pertemuan tersebut atas penetapan bentuk rapat tersebut. Seusai rapat, saya bertemu seorang Kasubag Humas, di Kantor Bagian Humas," ungkapnya.

Di sebuah ruangan, ia berjumpa dengan Kasubag yang kebetulan sedang santap siang. Kemudian, oknum pejabat di Humas itu menawarkan makan. Namun, tawaran itu ditolak karena ditangannya sudah sudah ada makanan.

Masih di dalam ruangan itu, lanjut Khairuddin, pejabat Humas tersebut mendadak melontarkan kata-kata bernuansa tekanan kepada dirinya.

" Itu rapat tertutup. Jangan kau beritakan rapat itu. Kalau kau beritakan, hadapi saya," kata Khairuddin menirukan perkataan pejabat tersebut kepadanya dalam ruangan tersebut.

Kemudian pejabat Kasubag Humas mengeluarkan kata-kata lagi kepadanya, setelah dirinya mengatakan sudah ada kemajuan karena waktu itu ada bell panggilan yang berbunyi diruang tersebut. Lalu tiba-tiba saja pejabat itu mennyeletuk. " Ini kantor Humas. Kau pikir kantor preman ini," tambahnya seperti diucapkan pejabat bersangkutan.

Untungnya, Khairuddin tidak terlalu menanggapi ucapan tak enak didengar itu. Dia hanya bisa terdiam dan kaget. Tak berapa lama, dia pun keluar dan meninggalkan ruangan tersebut. Ia mengaku sakit hati dan tidak terima diperlakukan seperti itu.

Tidak ada komentar: